Kapolri dorong percepatan vaksinasi di Kabupaten OKI Sumsel
24 Februari 2022 16:20 WIB
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meninjau vaksinasi massal di GOR Biduk Kajang Kayuagung, Ogan Komering Ilir, Kamis (24/2/22), dengan didampingi oleh Gubernur Sumsel Herman Deru, Pangdam II Sriwijaya Mayjend Agus Suhardi, Kapolda Irjen Pol Toni Harmanto, Ketua DPRD Sumsel RA Anita Noeringhati dan Bupati OKI Iskandar. (ANTARA/HO)
Palembang (ANTARA) - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mendorong dilakukannya percepatan vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, karena cakupan dosis kedua belum mencapai 50 persen.
“Kami melakukan vaksinasi massal di OKI. Jika sebelumnya target per hari itu 50.000 dosis sampai 60.000 dosis tapi saat ini harus ditingkatkan menjadi 90.000 dosis,” kata Listyo saat meninjau vaksinasi massal di GOR Biduk Kajang Kayuagung, Ogan Komering Ilir, Kamis, didampingi Gubernur Sumsel Herman Deru, Pangdam II Sriwijaya Mayjend Agus Suhardi, Kapolda Irjen Pol Toni Harmanto, Ketua DPRD Sumsel RA Anita Noeringhati dan Bupati OKI Iskandar.
Pada pelaksanaan vaksin massal itu, Polri menyediakan 2.000 dosis vaksin untuk digunakan sebagai dosis pertama, dosis kedua hingga booster.
Baca juga: Kapolri dorong percepatan vaksinasi dosis kedua dan "booster"
Pihaknya menggencarkan realisasi vaksinasi ini untuk mengantisipasi mulai menyebarnya varian baru COVID-19, Omicron, terutama di daerah luar Jawa.
Berdasarkan pengalaman saat menghadapi varian Delta, maka diperlukan langkah-langkah antisipasi agar tidak terjadi keadaan luar biasa.
“Tingkat kematian Omicron ini terbilang rendah dibandingkan Delta, hanya 2-3 persen dari total pasien yang terpapar tapi ini tetap berisiko terutama bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta,” kata dia.
Untuk itu, sedapat mungkin warga didorong untuk mendapatkan vaksinasi secara lengkap (dosis pertama dan dosis kedua), terutama kalangan yang rentan seperti para lansia dan anak-anak.
Baca juga: Kapolri tinjau langsung vaksinasi untuk 5.000 peserta di Cianjur
Dengan begitu, pihaknya menargetkan pada pekan depan di OKI sudah melewati cakupan 50 persen untuk dosis keduanya.
Selain vaksinasi, Kapolri juga mengingatkan pengetatan protokol kesehatan (prokes), salah satunya pemakaian masker khususnya di tempat keramaian untuk menekan penyebaran COVID-19.
Kemudian bagi wilayah yang tingkat kasus positif tergolong tinggi maka pemerintahan setempat diminta untuk menyediakan fasilitas isolasi terpusat sebagai antisipasi jika kegiatan isolasi mandiri tidak berjalan baik.
Berdasarkan update COVID-19 per 23 Februari 2022 diketahui Kabupaten OKI menjadi kabupaten dengan realisasi cakupan vaksinasi dosis kedua yang terendah yakni 49,85 persen di Sumsel.
Kemudian disusul tiga kabupaten lainnya, yakni Banyuasin 52,38 persen, Ogan Ilir 53,55 persen dan Musi Rawas Utara 56,57 persen.
Baca juga: Kapolri minta vaksinasi "booster" untuk lansia dimaksimalkanBaca juga: Kapolri minta vaksinasi "booster" untuk lansia dimaksimalkan
“Kami melakukan vaksinasi massal di OKI. Jika sebelumnya target per hari itu 50.000 dosis sampai 60.000 dosis tapi saat ini harus ditingkatkan menjadi 90.000 dosis,” kata Listyo saat meninjau vaksinasi massal di GOR Biduk Kajang Kayuagung, Ogan Komering Ilir, Kamis, didampingi Gubernur Sumsel Herman Deru, Pangdam II Sriwijaya Mayjend Agus Suhardi, Kapolda Irjen Pol Toni Harmanto, Ketua DPRD Sumsel RA Anita Noeringhati dan Bupati OKI Iskandar.
Pada pelaksanaan vaksin massal itu, Polri menyediakan 2.000 dosis vaksin untuk digunakan sebagai dosis pertama, dosis kedua hingga booster.
Baca juga: Kapolri dorong percepatan vaksinasi dosis kedua dan "booster"
Pihaknya menggencarkan realisasi vaksinasi ini untuk mengantisipasi mulai menyebarnya varian baru COVID-19, Omicron, terutama di daerah luar Jawa.
Berdasarkan pengalaman saat menghadapi varian Delta, maka diperlukan langkah-langkah antisipasi agar tidak terjadi keadaan luar biasa.
“Tingkat kematian Omicron ini terbilang rendah dibandingkan Delta, hanya 2-3 persen dari total pasien yang terpapar tapi ini tetap berisiko terutama bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta,” kata dia.
Untuk itu, sedapat mungkin warga didorong untuk mendapatkan vaksinasi secara lengkap (dosis pertama dan dosis kedua), terutama kalangan yang rentan seperti para lansia dan anak-anak.
Baca juga: Kapolri tinjau langsung vaksinasi untuk 5.000 peserta di Cianjur
Dengan begitu, pihaknya menargetkan pada pekan depan di OKI sudah melewati cakupan 50 persen untuk dosis keduanya.
Selain vaksinasi, Kapolri juga mengingatkan pengetatan protokol kesehatan (prokes), salah satunya pemakaian masker khususnya di tempat keramaian untuk menekan penyebaran COVID-19.
Kemudian bagi wilayah yang tingkat kasus positif tergolong tinggi maka pemerintahan setempat diminta untuk menyediakan fasilitas isolasi terpusat sebagai antisipasi jika kegiatan isolasi mandiri tidak berjalan baik.
Berdasarkan update COVID-19 per 23 Februari 2022 diketahui Kabupaten OKI menjadi kabupaten dengan realisasi cakupan vaksinasi dosis kedua yang terendah yakni 49,85 persen di Sumsel.
Kemudian disusul tiga kabupaten lainnya, yakni Banyuasin 52,38 persen, Ogan Ilir 53,55 persen dan Musi Rawas Utara 56,57 persen.
Baca juga: Kapolri minta vaksinasi "booster" untuk lansia dimaksimalkanBaca juga: Kapolri minta vaksinasi "booster" untuk lansia dimaksimalkan
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022
Tags: