Jakarta (ANTARA) - Sejumlah pedagang tahu tempe di Pasar Slipi, Palmerah, Jakarta Barat tidak menaikkan harga jual, setelah sebelumnya selama tiga hari produsen komoditas itu melakukan mogok produksi karena tingginya harga bahan baku.
"Hari ini, kita masih pakai harga lama. Untuk tahu putih per satu plastik itu Rp5.000," kata salah satu pedagang tahu tempe, Pipit saat ditemui di Pasar Slipi, Jakarta, Kamis.
Namun, dia mengaku bahwa ukuran tahu tempe diperkecil beberapa sentimeter karena harga kedelai masih tinggi.
Pantauan ANTARA, warga tetap antusias membeli bahan makanan tersebut dan terbukti belum sampai pukul 11.00 WIB, 40 kilogram tempe yang dia jual hari ini habis.
Dia juga tidak berhenti melayani para pembeli tahu yang selalu berdatangan.
Baca juga: Mayoritas pedagang tahu tempe di Pasar Slipi hentikan penjualan
"Mereka tetap beli karena harganya tetap sama. Tapi kita jelaskan kalau ukurannya tahunya agak kecil," kata Pipit.
Pedagang lainnya, Yani mengaku juga tidak menaikkan harga tahu tempe.
"Tidak ngaruh apa apa. Harganya juga masih tetap segitu. Saya jualnya segitu," kata dia.
Namun berbeda dengan Pipit, Yani mengaku tidak mengubah ukuran tahu tempe yang dijualnya.
Kepala Pasar Slipi, Hendra Silalahi membenarkan seluruh pedagang tahu dan tempe di pasar itu sudah berjualan semuanya.
Baca juga: Harga kedelai tinggi, produsen tahu tempe datangi Fraksi PDIP DPRD DKI
Dia juga membenarkan bahwa tidak ada kenaikan harga tahu tempe.
Walau demikian, petugasnya akan melakukan pemeriksaan di setiap pedagang tahu tempe untuk memastikan harga stabil dan tidak memberatkan warga.
"Kami akan cek terus untuk harganya. Namun, sepertinya saat ini belum ada kenaikan. Kita juga imbau pedagang tidak menyimpan stok dan menaikkan harganya," jelas dia.
Pedagang di Pasar Slipi tidak naikkan harga tahu dan tempe
24 Februari 2022 12:13 WIB
Pedagang tahu bernama Pipit sedang menjajakan barang dagangannya di Pasar Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (24/2/2022). ANTARA/Walda
Pewarta: Walda Marison
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022
Tags: