Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo mengingkatkan KPK dan aparat penegak hukum lainnya bahwa sekarang publik menyakini M Nazaruddin tidak "bermain" sendiri dalam berbagai kasus suap dan korupsi yang dituduhkan kepadanya.
"Rakyat tidak bodoh lagi, dan tak ingin 'dibodoh-bodohin' terus. Karenanya, kami berharap KPK mampu mengungkap apa sesungguhnya yang terjadi, terkait sikap `bungkam` dan pasang badan Nazaruddin belakangan ini," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan itu sehubungan dengan proses pemeriksaan terhadap Nazaruddin, mantan bendahara umum Partai Demokrat yang menjadi tersangka kasus suap proyek pembangunan Wisma Atlet SEA Games.
Sebagaimana diungkapkan penasihat hukumnya, OC Kaligis, Nazaruddin akan bungkam saat diperika Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Penasihat hukum-nya malah mengatakan, dia (Nazaruddin) akan pasang badan untuk keselamatan isterinya yang kini menjadi buruan KPK juga," katanya.
Situasi ini, demikian Bambang Soesatyo, tidak bisa jadi alasan untuk tak membongkar segala persekongkolan di balik perkara yang melibatkan Nazaruddin.
"Sekali lagi saya tegaskan, publik sangat berharap, KPK mampu mengungkap apa sesungguhnya yang terjadi," tandasnya.
Sebab, menurutnya, publik benar-benar meyakini, Nazar tidak mungkin bermain sendiri, karena kajahatan korupsi tidak mungkin terjadi tanpa ada campur tangan kekuatan politik maupun kekuasaan.
Kalau hanya menjebloskan Nazaruddin ke penjara dengan tuduhan puluhan bahkan ratusan kasus dengan kerugian triliunan, malah katanya puluhan triliun sekalipun, menurutnya, tidak perlu KPK (turun tangan, karena aparat penegakkan hukum lain juga bisa).
"Yang sekarang ini, rakyat menunggu gebrakan KPK yang memiliki kekuasaan besar yang diberikan undang-undang, agar mampu mengungkapkan `those (elites) who are behind the gun`. Ayo, buktikan itu," pungkas Bambang Soesatyo.
(M036/S026)
Publik yakin Nazaruddin tidak sendiri
18 Agustus 2011 12:01 WIB
Bambang Soesatyo (ANTARA/Yudhi Mahatma)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
Tags: