Mamuju (ANTARA News) - Gubernur Provinsi Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh mengaku terharu karena di akhir masa jabatannya dapat berkumpul dengan para pejuang tokoh pembentukan provinsi Sulbar.

"Malam tadi saya terharu karena di akhir masa jabatan menjadi Gubernur Sulbar setelah dilantik pada tanggal 12 Desember tahun 2006 dapat berkumpul dengan para pejuang pembentukan Provinsi Sulbar," kata Gubernur Sulbar, di Mamuju, Kamis.

Ia mengatakan, pada malam resepsi kenegaraan memperingati hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 di kantor Gubernur Sulbar yang baru saya difungsikan sejumlah tokoh pembentukan Provinsi Sulbar, tokoh adat dan tokoh agama serta sejumlah pejabat di Sulbar hadir dalam pertemuan itu.

"Kantor Gubernur Sulbar yang baru rampung sekitar 80 persen pembangunannya, setelah dibangun dengan susah payah sejak empat tahun yang lalu, akhirnya auditoriumnya telah digunakan untuk melaksanakan resepsi kenegaraan memperingati hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 yang pertama kalinya, ini sebuah kesyukuran dan kebanggan kita semua," katanya.

Namun kata dia, yang paling sangat mengharukan di masa jabatan saya yang akan berakhir sebentar lagi, setelah memimpin Provinsi Sulbar hampir lima tahun untuk mengembang amanat rakyat, adalah hadirnya tokoh pejuang pembentukan Sulbar di resepsi kenegaraan yang merupakan acara yang terakhir kalinya di masa jabatan saya ini.

"Ini mengharukan sekali karena mimpi saya mewujudkan perubahan di Provinsi baru di Indonesia, akhirnya dapat terwujud, dengan difungsikannya kantor Gubernur Sulbar yang termewah di antara seluruh kantor Gubenur di Sulawesi," katanya.

Menurutnya kantor Gubernur Sulbar yang dibangun di atas lahan seluas sekitar 44 hektare yang sangat mewah itu bukan karena Pemerintah di Sulbar ingin meraih kebanggaan tetapi hanya ingin mendapatkan haknya memiliki kantor Gubernur yang setara dengan kantor Gubernur yang ada di wilayah yang sudah maju di Indonesia.

"Kantor Gubernur Sulbar adalah buah perjuangan masyarakat Sulbar dan buah dari kemerdekaan yang baru kita rayakan, karena memiliki kantor Gubernur yang mewah adalah hak masyarakat Sulbar yang juga ingin menikmati kemerdekaan yang wujudnya dapat menempati kantor Gubernur dalam melakukan pelayanan pemerintahan yang memadai," katanya. (MFH/K004)