Jakarta (ANTARA) - Direktur Pemasaran PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) Indra Syahruzza optimis sektor properti akan tumbuh di 2022 seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan mencapai 5,9 persen oleh International Monetary Fund (IMF).

"Dana pihak ketiga juga masih cukup besar, tumbuh double digit di 2021 mengindikasikan masih banyak dana yang belum terealisasi yang bisa disimpan di properti. Kemudian simpanan-simpanan nasabah bank juga cukup tinggi," kata Indra dalam Konferensi Pers IPO ADCP yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Pertumbuhan sektor properti juga didorong oleh dukungan pemerintah dalam kebijakan bunga bank dan insentif fiskal seperti Pajak Pertambahan Nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) yang diperpanjang sampai akhir September 2022.

Pertumbuhan industri properti diperkirakan akan turut mengerek kinerja ADCP yang mengembangkan properti Transit Oriented Development (TOD).

"Pada Maret 2020 lalu saat masih COVID-19 kita sempat kena dampak hingga drop 50 persen dan mulai recovery di kuartal terakhir," imbuhnya.

Selanjutnya pada Januari-Februari 2021 penjualan properti ADCP tumbuh stabil dan meningkat 200 persen year on year pada bulan Maret.

"Insentif-insentif ini dari pemerintah sangat membantu kami. Masih ada keinginan customer yang cukup tinggi," ucapnya.

Penyelesaian proyek LRT di Jabodetabek pun diharapkan dapat semakin mengerek kinerja ADCP yang saat ini memiliki total unit properti lebih dari 54.000 unit.

ADCP juga memiliki 12 proyek yang terdiri dari LRT City Bekasi – Eastern Green, LRT City Bekasi – Green Avenue, LRT City Jatibening, LRT City MTH, LRT City Tebet, LRT City Ciracas, LRT City Cibubur, LRT City Sentul, Adhi City Sentul, serta Grand Central Bogor- Member of LRT City, Cisauk Point- Member of LRT City, Oase Park- Member of LRT City.

Baca juga: Adhi Commuter Properti resmi catatkan saham perdana di BEI
Baca juga: ADCP nilai proyek huniannya potensial jadi destinasi wisata perkotaan
Baca juga: Adhi Commuter Properti kembangkan 12 proyek dari hasil IPO