Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Yordania pada Selasa (22/2) mengumumkan sebuah penemuan situs arkeologi untuk ritual keagamaan yang memiliki sejarah sekitar 9.000 tahun di bagian tenggara negara tersebut.
Foto yang diabadikan pada 22 Februari 2022 ini menunjukkan pahatan batu berdiri dengan sosok antropomorfik yang ditemukan di situs arkeologi dalam sebuah konferensi pers di Amman, Yordania. (Xinhua/Mohammad Abu Ghosh


Para arkeolog menemukan sebuah tempat pemujaan di situs tersebut dengan instalasi ritual unik pada zaman Neolitik, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Instalasi yang disebut "layang-layang gurun" itu digunakan sebagai perangkap massal untuk berburu gazel. Instalasi tersebut tersebar luas di dataran gersang Timur Tengah dan Asia barat daya, kata kementerian itu, seraya menambahkan bahwa diyakini instalasi di situs itu digunakan untuk tujuan keagamaan.

"Penemuan ini belum pernah terjadi sebelumnya, karena merupakan bukti unik dari susunan ritual yang kompleks, yang berasal dari zaman Neolitik," papar pernyataan itu.

Kementerian tersebut juga menekankan pentingnya penemuan itu, dengan mengatakan bahwa penemuan tersebut menyoroti Yordania sebagai "tempat lahirnya peradaban yang terus memukau dunia dengan penemuan arkeologi baru."