RIM tetap yakin BlackBerry nomor satu
16 Agustus 2011 19:29 WIB
Francois Hahieu, Senior Director Head of Asia-Pacific Product Management Research in Motion disela RIM Exclusive Meet Up di Jakarta, Selasa (16/8). (Antara News/Suryanto)
Jakarta (ANTARA News) - Meski perangkat Android dan iPhone Apple diklaim telah menguasai pasar dunia, Research in Motion tetap yakin bahwa BlackBerry tetap akan menjadi ponsel pintar nomor satu.
Dalam RIM Exclusive Meet Up dengan sejumlah wartawan dan editor di Jakarta Selasa sore, Senior Director Head of Asia-Pasific Product Management RIM Francois Mahieu mengatakan BlackBerry akan tetap memiliki posisi kuat di banyak negara.
Kedepan BlackBerry tetap memiliki posisi kuat terutama di pasar-pasar seperti Asia Pasifik, Timur Tengah, Asia, termasuk Indonesia. Di kawasan-kawasan itu BlackBerry tetap menjadi ponsel pintar nomor satu, katanya.
Terlebih lagi dengan hadirnya sistem operasi terbaru BlackBerry 7, yang menurut Mahieu mengedepankan lima prinsip utama yakni kecepakatan (speed), efisiensi (efficiency), attention detail, security, dan reliability.
Ditanya mengenai jumlah penjualan dan posisi dalam pasar smartphone di Indonesia, Mahieu menolak membeberkannya.
BlackBerry 7 OS juga menyediakan fitur teknologi Liquid Graphic, yang memungkinkan ponsel mengkombinasikan prosesor grafis berperforma tinggi dengan CPU berkecepatan tinggi serta tampilan resolusi tinggi yang menghasilkan interface sentuh responsif, cepat, grafis lebih halus.
RIM mengklaim BlackBerry 7 bisa menghadirkan pengalaman komunikasi mobile terbaik di dunia dengan kehalusan integrasi antara telepon, e-mail, pengiriman pesan, dan aplikasi-aplikasi sosial sehingga penggunanya tetap tersambung dan produktif sepanjang hari.
Aplikasi Social Feed (2.0) terbaru telah diperluas untuk menangkap media dan podcast terbaru serta fitur favorites ke dalam satu bentuk konsolidasi pandangan baru.
Aplikasi Facebook untuk BlackBerry terbaru memperkenalkan fitur seperti integrasi antara facebook chat degnan BBM yang dapat mempermudah pengguna untuk berhubungan dengan teman-teman Facebook secara real time.
Dalam kesempatan itu hadir pula Hastings Singh Wakil Presiden Asia Selatan RIM mendampingi Francois Mahieu.
(S026/B010)
Dalam RIM Exclusive Meet Up dengan sejumlah wartawan dan editor di Jakarta Selasa sore, Senior Director Head of Asia-Pasific Product Management RIM Francois Mahieu mengatakan BlackBerry akan tetap memiliki posisi kuat di banyak negara.
Kedepan BlackBerry tetap memiliki posisi kuat terutama di pasar-pasar seperti Asia Pasifik, Timur Tengah, Asia, termasuk Indonesia. Di kawasan-kawasan itu BlackBerry tetap menjadi ponsel pintar nomor satu, katanya.
Terlebih lagi dengan hadirnya sistem operasi terbaru BlackBerry 7, yang menurut Mahieu mengedepankan lima prinsip utama yakni kecepakatan (speed), efisiensi (efficiency), attention detail, security, dan reliability.
Ditanya mengenai jumlah penjualan dan posisi dalam pasar smartphone di Indonesia, Mahieu menolak membeberkannya.
BlackBerry 7 OS juga menyediakan fitur teknologi Liquid Graphic, yang memungkinkan ponsel mengkombinasikan prosesor grafis berperforma tinggi dengan CPU berkecepatan tinggi serta tampilan resolusi tinggi yang menghasilkan interface sentuh responsif, cepat, grafis lebih halus.
RIM mengklaim BlackBerry 7 bisa menghadirkan pengalaman komunikasi mobile terbaik di dunia dengan kehalusan integrasi antara telepon, e-mail, pengiriman pesan, dan aplikasi-aplikasi sosial sehingga penggunanya tetap tersambung dan produktif sepanjang hari.
Aplikasi Social Feed (2.0) terbaru telah diperluas untuk menangkap media dan podcast terbaru serta fitur favorites ke dalam satu bentuk konsolidasi pandangan baru.
Aplikasi Facebook untuk BlackBerry terbaru memperkenalkan fitur seperti integrasi antara facebook chat degnan BBM yang dapat mempermudah pengguna untuk berhubungan dengan teman-teman Facebook secara real time.
Dalam kesempatan itu hadir pula Hastings Singh Wakil Presiden Asia Selatan RIM mendampingi Francois Mahieu.
(S026/B010)
Pewarta: Suryanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
Tags: