Kupang (ANTARA) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) resmi mengakuisisi PT Jembatan Nusantara, salah satu perusahaan ferry swasta di Tanah Air melalui Penandatanganan Sales Purchasement Agreement (SPA) di Jakarta.

Proses SPA dilakukan antara PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dengan PT Mahkota Pratama dan PT Indonesia VIP selaku pemilik saham PT Jembatan Nusantara.

Sekretaris Perusahaan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Kupang, Selasa mengatakan bahwa akuisisi PT Jembatan Nusantara ini telah melalui proses panjang, yang diawali dengan Kerjasama usaha selama dua tahun.

Proses ini, termasuk "due dilligence" telah melibatkan lembaga internasional dan nasional serta para stakeholder demi memastikan semua proses telah sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance.

"Penandatanganan SPA hari ini menjadi momentum bersejarah sekaligus milestone, bukan hanya bagi ASDP namun bagi industri penyeberangan. Bahwa melalui akuisisi ini ASDP tidak hanya menjadi operator dengan armada terbanyak namun menjadi perusahaan terdepan dalam penerapan standarisasi keselamatan dan pelayanan prima kepada seluruh pengguna jasa," tutur Shelvy.

Baca juga: ASDP terus berkomitmen wujudkan keselamatan transportasi

Ia menambahkan, melalui akuisisi ini diharapkan ASDP dapat terus berkembang secara anorganik, menjadi pemimpin pasar serta memberikan kontribusi untuk melayani transportasi Indonesia lebih baik dengan semangat "Bangga Menyatukan Nusantara".

Langkah ASDP mengakuisisi perusahaan ferry swasta merupakan inisiatif strategis sebagai bagian dari rencana jangka panjang perusahaan tahun 2020-2024 khususnya dalam pengembangan jasa manajemen dan operator kapal ferry yang akseleratif khususnya dalam penambahan armada serta mendorong pertumbuhan perusahaan yang agresif dalam rangka menuju IPO.

ASDP berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi segmen penyeberangan dengan menambah jumlah armada sebanyak 19 unit kapal selama kurun 5 tahun (2020 - 2024) yang diperuntukkan di lintasan komersial reguler, eksekutif, LDF dan lintasan internasional.

Diketahui, Jembatan Nusantara merupakan perusahaan kapal ferry swasta yang memiliki jumlah armada cukup besar sebanyak 53 unit dan mengoperasikan 6 lintasan Long Distance Ferry (LDF). Dengan adanya akuisisi ini akan menambah portofolio kekuatan armada serta lintasan yang dioperasikan ASDP.


Baca juga: ASDP Kupang berlakukan sistem buka-tutup pelayaran feri


Peningkatan armada dan lintasan dari JN, maka akan meningkatkan optimalisasi trip pelayaran dan lintasan komersial lain, dan pada akhirnya dapat mendongkrak pendapatan ASDP.

Sebelum akuisisi ASDP telah memiliki 166 unit kapal, dan setelah akuisisi menjadi 219 unit kapal sehingga mengukuhkan posisi ASDP sebagai perusahaan ferry dengan jumlah armada terbesar di Indonesia, bahkan dunia.

Shelvy menegaskan, dengan bertambahnya portofolio komersial ini dapat menjadi langkah penting bagi ASDP yang sampai saat ini telah melayani sekitar 290 rute.

Dari jumlah tersebut, 70 persen di antaranya adalah rute perintis yang berarti orientasi pelayarannya bukan untuk meraup profit semata. Dengan demikian, 30 persen sisanya merupakan rute komersial yang mampu menopang lintasan perintis berjalan dengan baik.


Baca juga: ASDP catatkan kinerja positif di akhir 2021
Baca juga: Cuaca buruk, ASDP tutup rute Kupang-Sabu-Ende mulai hari ini