Unair anugerahi Achsanul Qosasi sebagai Guru Besar Kehormatan
22 Februari 2022 19:30 WIB
Achsanul Qosasi saat prosesi penganugerahan Guru Besar Kehormatan oleh Universitas Airlangga Surabaya di kampus setempat, Selasa (22/2/2022). ANTARA/HO-Humas Unair.
Surabaya (ANTARA) - Universitas Airlangga Surabaya menganugerahi Dr. Achsanul Qosasi, CSFA., CFrA., sebagai Guru Besar Kehormatan karena kepeduliannya terhadap koperasi serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Dalam orasi ilmiahnya di Kampus C Unair Surabaya, Selasa, Achsanul membawakan judul Kutabung: Strategi Pemberdayaan Masyarakat Kecil untuk Bertahan Hidup melalui Koperasi sebagai Rumah Besar UMKM.
"Judul ini merupakan penelitian dan pengabdian masyarakat yang telah saya jalani selama 24 tahun. Kerja, untung, tabung (Kutabung) merupakan pengabdian yang ditujukan bagi masyarakat miskin dan hampir miskin melalui koperasi," ujar Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI itu.
Baca juga: BRIN: Uji klinis fase 1 vaksin Unair, lompatan besar
Pria asal Sumenep, Madura, Jawa Timur, itu bercerita bagaimana dirinya membangun Koperasi Putera Swadaya Merpati (KPSM) di tengah krisis ekonomi tahun 1997.
Saat itu, kata dia, Achsanul mengajak para pemuda Petukangan Selatan untuk bekerja sama membangun koperasi yang mampu menaungi UMKM dan mengurangi angka pengangguran.
Melalui KPSM itu pula, Achsanul memunculkan konsep Kutabung yang menjadi fasilitas pinjaman dan pemberdayaan yang mengajak masyarakat untuk menabung berapapun untung yang didapat dari usahanya.
Baca juga: IKA Unair gelar vaksinasi booster COVID-19 sasaran mahasiswa
"Kutabung menggabungkan konsep sistem Grameen, Credit Union, dan tanggung-renteng menjadi satu. Perpaduan ketiganya saya ambil dengan menyesuaikan kebutuhan dan sifat usaha yang ada di masyarakat," ujar peraih 'The Most Creative Entrepreneur" 2006 tersebut.
Oleh karena itu, Achsanul menekankan bahwa pembangunan usaha bagi UMKM sejatinya harus menitikberatkan pada penyesuaian budaya dan kebiasaan yang terjadi di masyarakat lokal.
Menurut dia, terdapat 10 prinsip yang harus dijalankan, yakni empati, inovasi, fokus, bertahap, lindungi, disiplin, peduli, kebersamaan, menabung dan evaluasi.
Baca juga: MUI: Vaksin Merah Putih Unair sudah kantongi sertifikat halal
Achsanul Qosasi menjadi Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) aktif ke-27 dan guru besar ke-540 yang dimiliki Unair sejak berdiri, serta guru besar ke-248 Unair sejak menjadi Perguruan Tinggi Negeri-Berbadan Hukum (PTN-BH).
Sementara itu, Rektor Unair Prof. Dr. Mohammad Nasih, S.E., M.T. Ak., menyampaikan apresiasi tertinggi kepada Achsanul Qosasi.
Kedatangannya sebagai guru besar baru Unair dipandang sebagai modal baru bagi mahasiswa untuk belajar banyak tentang bisnis, UMKM, hingga pengelolaan risiko.
Baca juga: Sebanyak 90 relawan siap ikuti uji klinis Vaksin Merah Putih
"Kami percaya dengan kehadiran Achsanul sebagai guru besar akan meningkatkan ekosistem pengabdian masyarakat dan penelitian yang berarti bagi kehidupan masyarakat," katanya.
Dalam sidang pengukuhan guru besar dihadiri sejumlah petinggi pemerintahan mulai dari Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattalitti, Ketua BPK Agung Firman Sampurna dan Ketua Komisi Yudisial Mukti Fajar Nur Dewata.
Baca juga: Relawan uji klinik vaksin Merah Putih akan disuntik dua dosis vaksin
Kemudian, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, hingga jajaran pejabat tinggi negara lainnya.
Selain itu, turut hadir jajaran menteri, yakni Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, Menteri Desa PDT Abdul Halim Iskandar, dan Menteri ATR/BPN Sofyan A. Djalil.
Berikutnya, Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo, Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, dan Menteri Pemuda serta Olahraga Zainudin Amali.
Baca juga: BPOM beri izin uji klinik Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Unair
Dalam orasi ilmiahnya di Kampus C Unair Surabaya, Selasa, Achsanul membawakan judul Kutabung: Strategi Pemberdayaan Masyarakat Kecil untuk Bertahan Hidup melalui Koperasi sebagai Rumah Besar UMKM.
"Judul ini merupakan penelitian dan pengabdian masyarakat yang telah saya jalani selama 24 tahun. Kerja, untung, tabung (Kutabung) merupakan pengabdian yang ditujukan bagi masyarakat miskin dan hampir miskin melalui koperasi," ujar Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI itu.
Baca juga: BRIN: Uji klinis fase 1 vaksin Unair, lompatan besar
Pria asal Sumenep, Madura, Jawa Timur, itu bercerita bagaimana dirinya membangun Koperasi Putera Swadaya Merpati (KPSM) di tengah krisis ekonomi tahun 1997.
Saat itu, kata dia, Achsanul mengajak para pemuda Petukangan Selatan untuk bekerja sama membangun koperasi yang mampu menaungi UMKM dan mengurangi angka pengangguran.
Melalui KPSM itu pula, Achsanul memunculkan konsep Kutabung yang menjadi fasilitas pinjaman dan pemberdayaan yang mengajak masyarakat untuk menabung berapapun untung yang didapat dari usahanya.
Baca juga: IKA Unair gelar vaksinasi booster COVID-19 sasaran mahasiswa
"Kutabung menggabungkan konsep sistem Grameen, Credit Union, dan tanggung-renteng menjadi satu. Perpaduan ketiganya saya ambil dengan menyesuaikan kebutuhan dan sifat usaha yang ada di masyarakat," ujar peraih 'The Most Creative Entrepreneur" 2006 tersebut.
Oleh karena itu, Achsanul menekankan bahwa pembangunan usaha bagi UMKM sejatinya harus menitikberatkan pada penyesuaian budaya dan kebiasaan yang terjadi di masyarakat lokal.
Menurut dia, terdapat 10 prinsip yang harus dijalankan, yakni empati, inovasi, fokus, bertahap, lindungi, disiplin, peduli, kebersamaan, menabung dan evaluasi.
Baca juga: MUI: Vaksin Merah Putih Unair sudah kantongi sertifikat halal
Achsanul Qosasi menjadi Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) aktif ke-27 dan guru besar ke-540 yang dimiliki Unair sejak berdiri, serta guru besar ke-248 Unair sejak menjadi Perguruan Tinggi Negeri-Berbadan Hukum (PTN-BH).
Sementara itu, Rektor Unair Prof. Dr. Mohammad Nasih, S.E., M.T. Ak., menyampaikan apresiasi tertinggi kepada Achsanul Qosasi.
Kedatangannya sebagai guru besar baru Unair dipandang sebagai modal baru bagi mahasiswa untuk belajar banyak tentang bisnis, UMKM, hingga pengelolaan risiko.
Baca juga: Sebanyak 90 relawan siap ikuti uji klinis Vaksin Merah Putih
"Kami percaya dengan kehadiran Achsanul sebagai guru besar akan meningkatkan ekosistem pengabdian masyarakat dan penelitian yang berarti bagi kehidupan masyarakat," katanya.
Dalam sidang pengukuhan guru besar dihadiri sejumlah petinggi pemerintahan mulai dari Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattalitti, Ketua BPK Agung Firman Sampurna dan Ketua Komisi Yudisial Mukti Fajar Nur Dewata.
Baca juga: Relawan uji klinik vaksin Merah Putih akan disuntik dua dosis vaksin
Kemudian, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, hingga jajaran pejabat tinggi negara lainnya.
Selain itu, turut hadir jajaran menteri, yakni Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, Menteri Desa PDT Abdul Halim Iskandar, dan Menteri ATR/BPN Sofyan A. Djalil.
Berikutnya, Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo, Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, dan Menteri Pemuda serta Olahraga Zainudin Amali.
Baca juga: BPOM beri izin uji klinik Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Unair
Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022
Tags: