Jakarta (ANTARA News) - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustopa dan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Benny Kabur Harman mengatakan, datang terlambat pada pertemuan antara Muhammad Nazaruddin dan Ade Rahardja.

"Saya datang terlambat. Saya dan Pak Benny datang hampir bersamaan," kata Saan Mustopa menjelang pidato kenegaraan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa.

Saan Mustopa menegaskan, pada pertemuan antara mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin dengan Direktur Penindakan KPK, Ade Rahardja, dirinya tidak dalam posisi mengundang. "Saya cuma diajak oleh Nazaruddin," katanya.

Saan menambahkan, dirinya akan dipanggil oleh Komite Etik KPK untuk memberikan keterangan pada 22 Agustus mendatang. "Nanti di hadapan Komite Etik KPK, akan saya jelaskan semua informasi yang saya ketahui," katanya.

Anggota Komisi III DPR RI menyatakan, dirinya siap memberikan penjelasan di hadapan Komite Etik KPK untuk mengklarifikasi pernyataan Nazaruddin yang menyatakan didampingi Saan Mustopa dan Benny K Harman ketika melakukan pertemuan dengan Ade Rahardja.

"Saya siap memberikan klarifikasi apa yang dibutuhkan oleh Komite Etik KPK," katanya.

Ditanya, apa saja yang dibicarakan antara Nazaruddin dan Ade Raharja, Saan menyatakan, dirinya tidak tahu, karena hal itu adalah urusan pribadi.

Muhammad Nazaruddin adalah tersangka kasus dugaan suap proyek pembangunan Wisma Atlet untuk SEA Games di Palembang, Sumatra Selatan.
(R024)