Sampit dikepung ratusan titik panas dan asap
16 Agustus 2011 12:56 WIB
Lahan kosong seluas tiga hektare milik warga Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah terbakar Selasa (9/8) dini hari. (ANTARA/Untung Setiawan)
Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Ratusan titik panas (hotspot) dan asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan mengepung Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Kotawaringin Timur, Ian Septiawan di Sampit, Selasa, mengatakan, jumlah titik panas akibat kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur terus bertambah.
Terhitung sejak 1-15 Agustus 2011 di Kotawaringin Timur ada sebanyak 144 titik panas.
Kebakaran hutan dan lahan di Kotawaringin Timur sulit dikendalikan sehingga mengakibatkan jumlah titik panas terus bertambah banyak dan jumlahnya telah mencapai ratusan.
Sebagian besar masyarakat membuka lahan pertanian dengan cara membakar, sehingga mengakibatkan asap semakin tebal menyelimuti Kota Sampit dan sekitarnya.
"Asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang menutupi Kota Sampit dan sekitarnya telah mengganggu jalur transportasi udara dan sungai serta mengganggu kesehatan masyarakat," katanya.
Sementara Kepala Seksi Keamanan dan Keselatan Penerbangan Bandara Haji Asan Sampit, Harianto mengatakan, pelayanan penerbangan telah terganggu karena landasan pacu tertutup oleh asap.
"Demi keamanan dan keselatan penumpang, sejumlah penerbangan terpaksa kami tunda hingga kondisi landasan pacu benar-benar terbebas dari saputan asap," terangnya.
Dirinya berharap asap yang menutupi landasan pacu tidak berlangsung lama dan tidak semakin pekat, sebab apabila tidak pelayanan penerbangan akan dihentikan dan hal itu tentunya akan mengganggu arus mudik lebaran 1432 Hijriyah. (ANT)
Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Kotawaringin Timur, Ian Septiawan di Sampit, Selasa, mengatakan, jumlah titik panas akibat kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur terus bertambah.
Terhitung sejak 1-15 Agustus 2011 di Kotawaringin Timur ada sebanyak 144 titik panas.
Kebakaran hutan dan lahan di Kotawaringin Timur sulit dikendalikan sehingga mengakibatkan jumlah titik panas terus bertambah banyak dan jumlahnya telah mencapai ratusan.
Sebagian besar masyarakat membuka lahan pertanian dengan cara membakar, sehingga mengakibatkan asap semakin tebal menyelimuti Kota Sampit dan sekitarnya.
"Asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang menutupi Kota Sampit dan sekitarnya telah mengganggu jalur transportasi udara dan sungai serta mengganggu kesehatan masyarakat," katanya.
Sementara Kepala Seksi Keamanan dan Keselatan Penerbangan Bandara Haji Asan Sampit, Harianto mengatakan, pelayanan penerbangan telah terganggu karena landasan pacu tertutup oleh asap.
"Demi keamanan dan keselatan penumpang, sejumlah penerbangan terpaksa kami tunda hingga kondisi landasan pacu benar-benar terbebas dari saputan asap," terangnya.
Dirinya berharap asap yang menutupi landasan pacu tidak berlangsung lama dan tidak semakin pekat, sebab apabila tidak pelayanan penerbangan akan dihentikan dan hal itu tentunya akan mengganggu arus mudik lebaran 1432 Hijriyah. (ANT)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011
Tags: