Jakarta (ANTARA) - Korea Selatan (Korsel) mencatat lebih dari 500.000 kasus infeksi terobosan COVID-19, kata otoritas kesehatan negara itu pada Senin (21/2).

Jumlah orang yang teruji positif COVID-19 setelah menerima dua dosis vaksin mencapai 516.431 per 13 Februari, naik dari 367.927 yang dicatat sepekan sebelumnya, menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (Korea Disease Control and Prevention Agency/KDCA).

Angka tersebut meliputi 1,18 persen dari orang yang sudah divaksinasi lengkap yang berjumlah 43.726.034 dari sekitar 52 juta penduduk di negara Asia itu.
Orang-orang menunggu tes COVID-19 di sebuah lokasi tes darurat di Seoul, Korea Selatan, pada 18 Februari 2022. (Xinhua/NEWSIS)Tenaga kesehatan mengambil sampel usap (swab) dari warga untuk tes COVID-19 di lokasi tes darurat di Seoul, Korea Selatan, pada 16 Februari 2022. (Xinhua/James Lee)


Diketahui bahwa orang dapat terlindungi dari virus dua pekan setelah vaksinasi lengkap dengan dua dosis vaksin COVID-19.

Pada 13 Februari lalu, jumlah orang yang terinfeksi COVID-19 setelah menerima suntikan penguat (booster) mencapai 205.206 atau 0,76 persen dari total 27.002.045 orang yang sudah menerima suntikan booster di Korsel.

Jumlah pasien sakit kritis yang sudah menerima suntikan booster adalah 237, sedangkan jumlah kematian mencapai 158.
Tenaga kesehatan mengambil sampel usap (swab) dari warga untuk tes COVID-19 di lokasi tes darurat di Seoul, Korea Selatan, pada 16 Februari 2022. (Xinhua/James Lee


Berdasarkan penghitungan terbaru, negara itu melaporkan 95.362 kasus baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir, sehingga totalnya menjadi 2.058.184.

Jumlah kasus harian turun di bawah angka 100.000 karena penurunan tes virus selama akhir pekan. Dalam tiga hari sebelumnya secara berturut-turut, Korsel melaporkan jumlah kasus baru harian di atas angka 100.000.