Moscow (ANTARA News/AFP) - Mantan pemimpin Soviet, Mikhail Gorbachev, pada Senin mengatakan bahwa mantan Presiden Amerika Serikat (AS), George H.W. Bush, pernah memperingatkannya tentang keamanan pribadi beberapa pekan sebelum kelompok komunis garis keras melakukan kudeta pada Agustus 1991.

Mantan presiden dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian itu menjelang ulang tahun ke-20 dari rencana kudeta yang gagal tersebut mengatakan bahwa mantan Bush telah menyampaikan pesan itu dalam suatu percakapan telepon menyusul tanda-tanda ketidakpuasan Partai Komunis terhadap reformasi liberal.

"Bush menelpon saya. Ia mengutip informasi dari Walikota Moskow, Gavriil Popov," kata Gorbachev dalam sebuah wawancara dengan harian resmi Rossiyskaya Gazeta.

Tetapi, Gorbachev mengatakan, dirinya tidak mempercayai informasi Bush karena "Anda tentu bodoh" jika memutuskan untuk merebut kekuasaan dengan cara kekerasan di tengah tanda-tanda perubahan mendasar di Uni Soviet.

"Sayangnya, mereka benar-benar idiot," kata Gorbachev.

Partai Komunis senior memberontak melawan Gorbachev, termasuk kepala dinas rahasia Uni Soviet (KGB) dan wakil presiden dari Gorbachev.

Anggota kelompok partai veteran itu mengenakan tahanan rumah pada Gorbachev saat ia berlibur ke Laut Hitam, dan mengumumkan bahwa ia bertanggung jawab secara keseluruhan dan era liberalisasi secara efektif selesai dalam sebuah pesan di televisi pada 19 Agustus 1991.

"Saya seharusnya tidak melakukan liburan itu. Itu kesalahan," kata Gorbachev.

Upaya kudeta berlangsung selama tiga hari dan melihat saingan Gorbachev, Boris Yeltsin, yang akhirnya merebut kekuasaan di Rusia. Yeltsin kemudian membubarkan Uni Soviet beberapa bulan kemudian.

Gorbachev mengatakan, ia tidak pernah bermaksud untuk membubarkan Uni Soviet ketika meluncurkan reformasi, dan tetap bersikap sangat kritis terhadap Yeltsin yang membuat pembubaran itu resmi pada Desember 1991.

"Dia seperti haus kekuasaan. Seharusnya saya mengirimnya ke sebuah negeri antah-berantah sebagai duta besar," kata Gorbachev mengenai Yeltsin.

Bush, dalam masa kepemimpinannya pada periode 1989-1993, terlihat sebagai salah satu pemimpin barat yang terdekat dengan Gorbachev yang lambat menyadari upaya Yeltsin untuk menuju Rusia yang merdeka.
(Uu.G003/B002)