Jakarta (ANTARA) - Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan penelitian untuk meningkatkan kualitas tanaman porang dengan memanfaatkan teknologi nuklir berupa radiasi gamma.
"Pemanfaatan teknik mutasi radiasi sinar gamma dapat dilakukan untuk perbaikan varietas porang," kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Riset dan Teknologi Aplikasi Isotop dan Radiasi ORTN BRIN Roziq Himawan dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.
Teknik mutasi genetik melalui iradiasi gamma akan menghasilkan varietas tanaman porang dengan sifat yang lebih unggul atau lebih baik. Bagian yang diiradiasi adalah mata tunas atau umbi, katak, dan biji.
Roziq menuturkan tujuan perbaikan tersebut berupa peningkatan produktivitas umbi, peningkatan kadar glukomanan pada umbi, perbaikan ketahanan terhadap hama dan penyakit, serta perbaikan ketahanan terhadap kekeringan.
Baca juga: BRIN teliti umbi porang untuk minuman kesehatan
Ketua Umum Ikatan Sarjana Wanita Indonesia (ISWI) Retno Sri Endah Lestari menuturkan porang (Amorphophallus muelleri) adalah tanaman umbi-umbian yang banyak manfaat dan khasiatnya yang baik bagi kesehatan.
"Glukomanan yang dikandung dalam tanaman porang sangat banyak manfaatnya, di antaranya digunakan sebagai bahan baku industri pangan maupun industri nonpangan, dan kesehatan," ujar dia.
Saat ini, porang mulai dibudidayakan secara luas. Budi daya porang prospektif di masa depan, sedangkan pasar tepung porang sudah tersedia, seperti Jepang, China, Taiwan, Vietnam, Australia, dan Korea Selatan.
Umbi porang mengandung zat glukomanan yang baik untuk metabolisme tubuh, prebiotik, rendah kalori, tinggi serat, dan imunomodulator.
Baca juga: BRIN dan institut riset Thailand olah porang jadi bahan pangan
Baca juga: Kemenperin lepas ekspor porang olahan produk IKM Gresik
BRIN tingkatkan kualitas tanaman porang dengan teknologi nuklir
21 Februari 2022 17:46 WIB
Petani merawat tanaman porang di Dusun Babakan, Desa Cikoneng, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (4/1/2022). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/wsj.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022
Tags: