Jayapura (ANTARA) - Direktur Reskrimsus Polda Papua Kombes Ricko Taruna mengakui hingga kini belum ada laporan penimbunan minyak goreng.

Kombes Ricko Taruna kepada Antara di Jayapura, Senin, mengatakan anggotanya sudah turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan dan barangnya masih tersedia dengan harga sesuai keputusan pemerintah.

"Kami terus melakukan pengecekan dan monitoring guna memastikan ketersediaan minyak goreng, " kata Kombes Riko.

Dia mengakui pengecekan dilakukan guna menghindari terjadinya penimbunan untuk mengambil untung, apalagi sebentar lagi akan menghadapi bulan Ramadhan.

Kombes Ricko Taruna berharap masyarakat mau melaporkan bila mengetahui adanya penimbunan minyak goreng.

Beberapa pelaku usaha berharap harga minyak goreng olahan kelapa sawit tidak lagi mengalami kenaikan dan tetap di harga Rp14.000 per liter.

"Itu sangat membantu kami pedagang kali lima yang setiap hari menggunakannya untuk menggoreng dagangan seperti ayam dan ikan," harap Dewi yang menjual lalapan di kawasan Bucen Jayapura.

Dewi mengakui saat ini lebih banyak merk minyak goreng yang sebelumnya tidak pernah terlihat dijual di Jayapura sehingga pihaknya begitu mendapatkan minyak goreng yang biasa digunakan langsung membelinya.

"Memang saya membeli dalam jumlah banyak sesuai kebutuhan minimal untuk seminggu karena setiap hari membutuhkan sekitar lima liter minyak goreng, " ungkap Dewi.