Manado (ANTARA News) - Gunung api Soputan di Kabupaten Minahasa Tenggara dan Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, kembali beraktifitas dengan mengeluarkan debu vulkanik dan asap tebal sejak Minggu pagi, sekitar pukul 07.52 wita.

"Pemerintah daerah terus melakukan pengawasan terhadap aktifitas Gunung Soputan itu, terutama untuk menjaga dampaknya kepada warga setempat," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut, Hoyke Makarawung, di Manado, Minggu.

Aktifitas gunung api teraktif di Sulut itu memang belum membayakan keselamatan manusia, namun telah diingatkan untuk selalu waspada.

Pemerintah provinsi Sulut terus melakukan koordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), untuk selalu melaporkan aktifitas gunung api itu.

Padahal gunung dengan ketinggian 1.784 meter (5.853 kaki) itu sempat beraktifitas juga pada 3 Juli 2011 lalu, bahkan sempat masuk level III Siaga, karena sempat mengeluarkan debu vulkanik yang cukup jauh jangkauannya.

"Masyarakat di kaki gunung Soputan memang sudah diberitahukan sejak lama akan dampak gunung api itu, untuk selalu berhati-hati," katanya.

Beberapa kecamatan yang sangat dekat dengan lokasi gunung itu, seperti Touluaan, Tombatu, Ratahan dan Posumaen di Kabupaten Minahasa Tenggara.

Kemudian Kecamatan Amurang, Tumpaan di Kabupaten Minahasa Selatan serta Kecamatan Langowan dan kawangkoan di Kabupaten Minahasa.

Masyarakat di kaki gunung soputan juga telah dimintakan untuk mewaspadai letusan gunung api itu, dan dimintakan untuk tidak masuk ke lokasi dengan jarak sekitar enam kilo meter.

"Sejauh ini masyarakat masih berada di pemukiman masing-masing, namun terus menjadi perhatian pemerintah daerah, ketika ada dampak yang lebih membahayakan," ujarnya.
(*)