Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menetapkan hasil penjualan obligasi negara ritel seri ORI021 sebesar Rp25,06 triliun yang akan digunakan untuk memenuhi target pembiayaan APBN 2022 termasuk pemulihan dampak pandemi COVID-19.
Berdasarkan keterangan resmi Kemenkeu di Jakarta, Senin, disebutkan ORI021 ditawarkan dengan kupon terendah sepanjang sejarah penerbitan SBN ritel tradable yaitu sebesar 4,9 persen.
Pada penerbitan ORI021 tercatat jumlah investor terbanyak sepanjang penerbitan SBN Ritel yaitu 56.238 investor dengan 25.405 di antaranya atau 45,2 persen dari jumlah total investor merupakan investor baru.
Rata-rata pemesanan atau tingkat keritelan ORI021 sebesar Rp445,7 juta per investor yang lebih baik dibandingkan ORI020 sebesar 499,1 juta per investor dan terdapat 3.263 investor yang melakukan pemesanan dengan nominal Rp1 juta.
Berdasarkan jumlah investor, generasi milenial kembali mendominasi investor ORI021 dengan porsi sebesar 40,7 persen namun secara nominal masih didominasi oleh generasi X atau sekitar 37,2 persen.
Berdasarkan profesi, jumlah investor ORI021 didominasi pegawai swasta yaitu sebesar 31,9 persen namun secara nominal investor yang berprofesi sebagai wiraswasta masih mendominasi pemesanan ORI021 yakni 44,1 persen.
Berdasarkan gender, jumlah investor ORI021 didominasi investor wanita atau 59,3 persen yang merupakan porsi tertinggi sejak SUN Ritel ditawarkan secara online.
Apabila ditilik berdasarkan profesi investor, ibu rumah tangga menduduki peringkat tiga besar investor ORI021.
Kemudian, sejak penerapan Single Investor Identification (SID) sebanyak 30.833 investor ORI021 merupakan investor yang membeli SUN Ritel lebih dari satu kali atau 54,8 persen dari total jumlah investor ORI021 dengan nominal pemesanan Rp16,4 triliun.
Dari jumlah tersebut sebanyak 24 investor bahkan tidak pernah absen membeli SUN Ritel.
Secara rinci, sebaran jumlah investor ORI021 berdasarkan kelompok usia dan profesi meliputi generasi Z atau berusia kurang daei 20 tahun sebanyak 1,7 persen dan generasi milenial atau berumur 20-40 tahun sebanyak 40,7 persen.
Selanjutnya, generasi X atau 41-55 tahun sebanyak 32,6 persen, generasi baby boomers atau berusia 55-74 tahun sebanyak 23,2 persen, generasi tradisionalis atau lebih dari 75 tahun sebanyak 1,9 persen.
Selanjutnya, pegawai swasta sebanyak 31,9 persen, wiraswasta 28,4 persen, ibu rumah tangga 9,9 persen, pelajar atau mahasiswa 7,1 persen, PNS/TNI/Polri 5,3 persen, pensiunan 3,4 persen, profesional 2,4 persen, pegawai otoritas/lembaga/BUMN/BUMD 1,8 persen serta lainnya 9,9 persen.
Baca juga: Pemerintah mulai tawarkan ORI-021 untuk biayai APBN 2022
Baca juga: Kemenkeu: Penjualan SBN sudah capai target pemerintah
Baca juga: Pemerintah turunkan pemesanan maksimal ORI, perbanyak investor ritel
Kemenkeu tetapkan hasil penjualan ORI021 capai Rp25,06 triliun
21 Februari 2022 15:45 WIB
Logo - Kementerian Keuangan. ANTARA/HO/kemenkeu.go.id/pri.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: