Dolce & Gabbana akan hadirkan produk kecantikan
21 Februari 2022 12:36 WIB
Seorang model memakai koleksi musim Semi/Panas 2021 untuk wanita kreasi Dolce & Gabbana pada Pekan Mode di Milan, Italia, Rabu (23/9/2020). ANTARA FOTO/Dolce & Gabbana/Handout via REUTERS/AWW/djo.
Jakarta (ANTARA) - CEO rumah mode Dolce & Gabbana, Alfonso Dolce mengatakan pihaknya akan mengembangkan produk kecantikan bersama tim baru di kantor pusat Milan. Pengembangan ini dipercaya dapat menciptakan hal kreatif dengan koleksi yang lebih transversal.
Dengan demikian Dolce & Gabbana telah menjadi rumah mode Italia pertama yang membawa divisi kecantikannya sendiri. Hal ini dipercaya dapat merangkul konsumen yang lebih muda.
"Ini akan membawa merek lebih dekat dengan pelanggan setia kami dan juga pelanggan baru dari kaum Gen Z," ujar Dolce dilansir Indian Express, Senin.
Langkah ini diambil setelah adanya kesepakatan lisensi dengan Shiseido pada tahun lalu. Ini merupakan kesepakatan baru setelah Dolce & Gabbana meluncurkan wewangian 30 tahun lalu.
Merek fesyen mewah lainnya telah lama memiliki segmen kecantikan, namun hanya sedikit yang menangangi manufaktur dan distribusinya sendiri seperti Chanel dan Dior.
Baca juga: Dianggap rasis, Peragaan busana Dolce & Gabbana di China batal
Sedangkan wewangian telah lama menjadi standar kecantikan bagi banyak rumah mode. Kehadiran kosmetik menjadi salah satu cara untuk menjangkau pelanggan yang lebih muda, seperti Gucci dan Hermes yang menawarkan palet warna cat kuku botolan yang elegan.
Gianluca Toniolo, kepala eksekutif operasi baru Dolce & Gabbana Beauty, dan mantan direktur pelaksana wewangian dan kosmetik ritel perjalanan global LVMH mengatakan bahwa Dolce & Gabbana memiliki target untuk menumbuhkan pasar kosmetik dari 2 persen menjadi 15 persen dari bisnis kecantikannya dalam lima tahun.
Secara umum, industri kecantikan telah menghasilkan 1 miliar euro dalam pendapatan ritel tahunan.
Divisi baru dari Dolce & Gabbana ini akan terdiri dari wewangian, kosmestik dan produk perawatan kulit. Wewangian baru akan diluncurkan tahun depan dan disusul dengan kosmetik.
"Tujuan strategis pertama dari kategori kecantikan di Dolce & Gabbana adalah untuk menciptakan hubungan yang kuat dengan mode," kata Toniolo.
"Domenico Dolce dan Stefano Gabbana terlibat dengan cara yang sama seperti dalam mode, dan ini akan memungkinkan kita untuk berbicara dalam bahasa yang sama baik dalam mode dan kecantikan," lanjutnya.
Strategi baru ini juga memungkinkan merek tersebut untuk memposisikan ulang produk kecantikannya dengan mitra ritel terpilih yang telah menjual busana mereka, tetapi juga memperluas secara geografis, misalnya ke Amerika Serikat, tempat kosmetik Dolce & Gabbana saat ini tidak dijual.
Rencana ekspansi kecantikan Dolce & Gabbana bertepatan dengan bidang diversifikasi lainnya, termasuk desain rumah, yang akan diluncurkan lebih lanjut di Milan Furniture Fair berikutnya pada bulan Juni, serta produk makanan dan minuman melalui serangkaian kemitraan.
Alfonso Dolce mengatakan bisnis baru memberikan kesempatan bagi mereka untuk berdialog dengan pelanggan melalui cara baru.
Baca juga: Dihadiri ratusan orang, Dolce & Gabbana gelar "physical catwalk"
Baca juga: Motif macan tutul akan kembali jadi tren mode
Baca juga: Dolce & Gabbana minta maaf pada orang China
Dengan demikian Dolce & Gabbana telah menjadi rumah mode Italia pertama yang membawa divisi kecantikannya sendiri. Hal ini dipercaya dapat merangkul konsumen yang lebih muda.
"Ini akan membawa merek lebih dekat dengan pelanggan setia kami dan juga pelanggan baru dari kaum Gen Z," ujar Dolce dilansir Indian Express, Senin.
Langkah ini diambil setelah adanya kesepakatan lisensi dengan Shiseido pada tahun lalu. Ini merupakan kesepakatan baru setelah Dolce & Gabbana meluncurkan wewangian 30 tahun lalu.
Merek fesyen mewah lainnya telah lama memiliki segmen kecantikan, namun hanya sedikit yang menangangi manufaktur dan distribusinya sendiri seperti Chanel dan Dior.
Baca juga: Dianggap rasis, Peragaan busana Dolce & Gabbana di China batal
Sedangkan wewangian telah lama menjadi standar kecantikan bagi banyak rumah mode. Kehadiran kosmetik menjadi salah satu cara untuk menjangkau pelanggan yang lebih muda, seperti Gucci dan Hermes yang menawarkan palet warna cat kuku botolan yang elegan.
Gianluca Toniolo, kepala eksekutif operasi baru Dolce & Gabbana Beauty, dan mantan direktur pelaksana wewangian dan kosmetik ritel perjalanan global LVMH mengatakan bahwa Dolce & Gabbana memiliki target untuk menumbuhkan pasar kosmetik dari 2 persen menjadi 15 persen dari bisnis kecantikannya dalam lima tahun.
Secara umum, industri kecantikan telah menghasilkan 1 miliar euro dalam pendapatan ritel tahunan.
Divisi baru dari Dolce & Gabbana ini akan terdiri dari wewangian, kosmestik dan produk perawatan kulit. Wewangian baru akan diluncurkan tahun depan dan disusul dengan kosmetik.
"Tujuan strategis pertama dari kategori kecantikan di Dolce & Gabbana adalah untuk menciptakan hubungan yang kuat dengan mode," kata Toniolo.
"Domenico Dolce dan Stefano Gabbana terlibat dengan cara yang sama seperti dalam mode, dan ini akan memungkinkan kita untuk berbicara dalam bahasa yang sama baik dalam mode dan kecantikan," lanjutnya.
Strategi baru ini juga memungkinkan merek tersebut untuk memposisikan ulang produk kecantikannya dengan mitra ritel terpilih yang telah menjual busana mereka, tetapi juga memperluas secara geografis, misalnya ke Amerika Serikat, tempat kosmetik Dolce & Gabbana saat ini tidak dijual.
Rencana ekspansi kecantikan Dolce & Gabbana bertepatan dengan bidang diversifikasi lainnya, termasuk desain rumah, yang akan diluncurkan lebih lanjut di Milan Furniture Fair berikutnya pada bulan Juni, serta produk makanan dan minuman melalui serangkaian kemitraan.
Alfonso Dolce mengatakan bisnis baru memberikan kesempatan bagi mereka untuk berdialog dengan pelanggan melalui cara baru.
Baca juga: Dihadiri ratusan orang, Dolce & Gabbana gelar "physical catwalk"
Baca juga: Motif macan tutul akan kembali jadi tren mode
Baca juga: Dolce & Gabbana minta maaf pada orang China
Penerjemah: Maria Cicilia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022
Tags: