Agung menjelaskan kenaikan pendapatan itu akibat meningkatnya pertumbuhan penjualan listrik, di mana pada Januari 2022 mencapai 22,45 gigawatt hour (GWh) meningkat 1,03 persen dari periode yang sama tahun lalu 22,23 GWh.
Menurutnya, kenaikan penjualan listrik ini menjadi indikator perekonomian Indonesia mulai kembali pulih yang sebelumnya lesu akibat pandemi COVID-19.
Saat ini PLN telah melaksanakan sejumlah program yang meringankan pelanggan, seperti diskon biaya tambah daya listrik dan kemudahan layanan pasang baru guna mendorong perekonomian Indonesia kembali bergairah.
Baca juga: Pendapatan PLN naik, capai Rp204,65 triliun hingga September 2021
Hal itu mendorong kenaikan pelanggan 4,77 persen secara tahunan menjadi 82,8 juta pelanggan pada Januari 2022. Penambahan jumlah pelanggan ini ditunjang dengan peningkatan kapasitas pembangkit sebesar 29 megawatt pada Januari 2022, meningkat 209,57 persen (yoy).
Pasokan listrik ke pelanggan juga didukung penambahan kapasitas transmisi PLN sebesar 2,22 persen (yoy) menjadi 177 kilometer sirkuit (kms) hingga akhir Januari 2022. Tak hanya itu, gardu induk tercatat juga penambahan kapasitas sebesar 120 megavolt ampere (MVA). Sementara untuk gardu distribusi, PLN mencatat penambahan kapasitas 34 MVA.
Peningkatan layanan tidak hanya tentang menyediakan pasokan listrik, PLN juga memberikan kemudahan pelanggannya untuk memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan melalui aplikasi PLN Mobile.
Baca juga: Penjualan listrik PLN naik 5,77 persen di 2021