Banjarmasin (ANTARA) - Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin untuk Percepatan Penanganan COVID-19 menilai Kalimantan Selatan kini membutuhkan setidaknya 89 ribu suntikan per hari untuk mencapai vaksinasi 100 persen dosis lengkap di akhir Maret 2022.

Menurut anggota Tim Pakar ULM untuk Percepatan Penanganan COVID-19 Hidayatullah Muttaqin SE MSI PgD di Banjarmasin, Minggu, dengan sisa waktu 9 hari untuk realisasi 100 persen dosis pertama akhir Februari dan 40 hari untuk dosis kedua akhir Maret, maka diperlukan akselarasi vaksinasi dosis 1 sebanyak 49 ribu orang per hari dan 40 ribu per hari dosis 2.

"Untuk mencapai realisasi 100 persen dari target, tambahan jumlah warga yang harus divaksin dosis 1 sebesar 439 ribu jiwa sampai akhir Februari dan dosis 2 sebanyak 1,59 juta orang hingga akhir Maret," terang dia.

Baca juga: Penerima dosis kedua vaksin COVID-19 mencapai 139,9 juta orang

Merujuk pada data target vaksinasi per provinsi dari Kementerian Kesehatan RI, jumlah warga Kalimantan Selatan yang ditarget mendapatkan suntikan vaksin sebanyak 3,16 juta orang. Sedangkan jumlah populasi Kalsel tahun 2020 menurut sensus penduduk sebanyak 4,07 juta jiwa.

Sementara jumlah penduduk yang sudah divaksin dosis 1 sebanyaj 2,72 juta dan dosis 2 sebanyak 1,58 juta jiwa.

Dengan capaian vaksinasi per 19 Februari 2022 untuk dosis 1 sebesar 86 persen. Sedangkan dosis 2 sebanyak 50 persen dari target.

Baca juga: BIN DIY upayakan percepatan vaksinasi untuk turunkan kasus COVID-19

Muttaqin menyebut kecepatan vaksinasi Kalsel dalam periode 1-19 Februari untuk dosis 1 adalah 4.590 orang per hari dan dosis 2 berjumlah 7.197 orang per hari.

Sementara kecepatan vaksinasi Kalsel seminggu terakhir sebesar 4.839 orang per hari untuk dosis 1 dan 8.794 orang per hari untuk dosis 2.

Diakui dia, untuk mencapai realisasi 100 persen dari target vaksinasi untuk Kalsel tidak mudah karena kecepatan vaksinasi harian harus dinaikkan hingga 10 kali lipat untuk dosis 1 dan 4,6 kali lipat untuk dosis 2 dari laju vaksinasi 1-19 Februari.

Baca juga: 7.727 warga lanjut usia di Bangka Tengah sudah divaksin

Untuk itulah, kata dia, butuh dukungan semua pihak, khususnya masyarakat sangat diperlukan dalam membentuk tercapainya target tersebut.

Sedangkan pemerintah daerah bersama Polri dan TNI perlu menemukan strategi untuk mempercepat akselerasi di samping jaminan pasokan dan logistik vaksin dari pusat.

"Usaha mempercepat realisasi target vaksinasi sangat diperlukan untuk memberikan perlindungan optimal bagi masyarakat, khususnya di tengah ancaman gelombang varian omicron," katanya.