"Kami menilai BUMDes Bersama ini sangat penting untuk mengkonsolidasi potensi peternakan terpadu di kawasan perdesaan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan pangan nasional," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Ia menegaskan keberlanjutan menjadi kunci bagi program desa peternakan terpadu bisa memberikan kontribusi bagi ketahanan pangan, serta berperan dalam mensejahterakan warga desa.
Dengan demikian, menurut dia, keberadaan BUMDesma diharapkan dapat menopang kebutuhan pangan warga desa, menurunkan prevalensi kekerdilan, serta mempercepat pengentasan kemiskinan di desa.
Ia mengatakan, ketahanan pangan hewani sangat penting di samping juga dengan ketahanan pangan nabati.
Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya terus berupaya untuk melakukan peningkatan ketahanan pangan, baik yang nabati maupun hewani. Salah satu caranya dengan program desa peternakan terpadu berkelanjutan.
Ia mengemukakan, program peternakan terpadu berkelanjutan telah dimulai sejak tahun 2021 dengan sasaran program tersebut adalah BUMDesma yang melibatkan 5-10 desa.
Ia menyampaikan, proyek percontohan program Desa Peternakan Terpadu Berkelanjutan dimulai di tujuh BUMDesma di tujuh kabupaten, yakni Kabupaten Bandung, Cirebon, Kebumen, Nganjuk, Jombang, Lumajang, dan Kudus.
Proyek percontohan ini telah melibatkan hingga 72 desa dengan luas lahan usaha 14 hektare, demikian Abdul Halim Iskandar.