Singapura (ANTARA News) - Harga minyak mentah berbalik lebih tinggi di perdagangan Asia pada Kamis, karena "bargain-hunting" (berburu murah) menyusul penurunan tajam baru-baru ini karena kekhawatiran tentang keadaan ekonomi AS dan Eropa, kata para analis.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman September, naik 46 sen menjadi 83,35 dolar AS per barel pada perdagangan sore.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September menguat 53 sen menjadi 107,21 dolar AS.

Harga minyak telah jatuh dalam perdagangan pagi menyusul penurunan tajam di pasar global, mendorong investor mencari harga murah untuk masuk ke pasar.

Tetapi analis mengatakan tren secara keseluruhan tetap tenang karena prospek suram ekonomi dunia.

"Saya pikir pasar sedang terbebani oleh pasar ekuitas global ... sentimen pasar masih tidak yakin apa yang akan terjadi di Eropa dan AS," kata Chung Yang Ker, analis komoditas untuk Phillip Futures di Singapura.

Saham AS anjlok lebih dari empat persen pada Rabu, lebih dari menghapus sebuah rebound karena masalah utang Eropa dan kekhawatiran resesi AS yang baru terus menggelisahkan investor.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 519,83 poin (4,62 persen) menjadi 10.719,94, membalikkan kenaikan 430 poin pada Selasa, dan S&P 500 yang lebih luas turun 51,77 poin (4,42 persen) menjadi 1.120,76.

Indeks komposit Nasdaq kehilangan 4,09 persen, atau 101,47 poin, menjadi 2.381,05.

Pasar saham Asia sebagian besar jatuh pada Kamis tetapi terhindar dari posisi terendah mereka sebelumnya di sore hari karena pedagang pergi berburu saham murah, demikian AFP melaporkan.

(SYS/A026/B012)