Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis siang, melemah menjauhi angka Rp8.500 karena pelaku pasar masih khawatir dengan gejolak pasar global yang masih tidak menentu.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turun 30 poin menjadi Rp8.550 per dolar AS dari sebelumnya Rp8.520.

Analis PT First Asia Capital, Ifan Kurniawan, di Jakarta, mengatakan bahwa pelaku pasar khawatir gejolak pasar global masih akan terjadi, akibatnya rupiah melemah terhadap dolar AS.

Namun, menurut dia, fundamental ekonomi Indonesia cukup kuat untuk menghadapi gejolak pasar global yang tidak menentu.

"Karena itu, rupiah akan kembali menguat dengan masuknya investor asing ke pasar domestik," ucapnya.

Ia menambahkan, rupiah kemungkinan akan dijaga pada kisaran antara Rp8.550 hingga Rp8.575 per dolar AS.

Pada kisaran itu biasanya dalam beberapa hari terjadi kenaikan maupun penurunan dalam ruang yang sempit, ujarnya.

Rupiah, lanjut dia, masih dapat bergerak naik, karena investasi asing sudah masuk ke pasar domestik hanya menunggu operasionalnya saja.

Bahkan investasi asing ada yang sudah menempatkan di sektor rill yang akan memicu ekonomi tumbuh lebih tinggi lagi, ucapnya.

Sementara itu, Direktur Retail Bangking ANZ Panin Bank, Anthony Soewandi, mengatakan bahwa rupiah harus menunggu faktor positif dari pasar global yang mendorong mata uang itu naik.

Rupiah masih berpeluang untuk kembali menguat dengan masuknya investasi baru asing disektor riil, katanya.

Oleh karena itu, ia menambahkan, koreksi harga terhadap rupiah akan berkurang, karena belum ada faktor yang menekan rupiah terus terpuruk.
(T.H-CS/A023)