London (ANTARA News) - Jelang gelaran Premier League 2011-12, kubu Chelsea menumbuhkan kepercayaan diri dengan mengutarakan sejumlah rumus mengapa The Blues di bawah manajer Andre Villas-Boas tampil sebagai ancaman bagi seteru lawasnya Manchester United.

Asisten pelatih Chelsea Steve Holland menyatakan dalam laman BBC, "Saya belajar setiap saat bersama para pemain. Ini pengalaman berharga. Setiap orang berharap dapat meraih prestasi gemilang. Kami saling menumbuhkan jalinan kerjasama dengan para pemain. Ini yang kami tumbuhkan di Chelsea."

Holland dipromosikan sebagai asisten pelatih di Stamford Bridge sejak Juni 2011. Ketika mengomentari kesannya bekerjasama dengan pelatih asal Portugal yang berusia 33 tahun, ia mengatakan, "Dalam setiap kesempatan, kami berdiskusi."

"Ia (Villas-Boas) pria cemerlang. Ia terampil mengorganisasikan setiap lini pekerjaannya dan mampu memotivasi setiap orang di sini," kata Holland yang telah mengecap ilmu di Akademi Sepakbola Stoke City pada 2009.

"Meskipun ia masih relatif muda usia, perjalanan kariernya fantastis. Kelak ia dapat mengukir prestasi di sepakbola Inggris," katanya lebih lanjut.

Ia yakin bahwa Villas-Boas dapat bekerjasama dengan sejumlah pemain senior, sebut saja John Terry, Frank Lampard dan Didier Drogba. Para pemain menaruh hormat kepada Villas-Boas sebagai manajer. "Ia punya integritas dan pengetahuan yang memadai sebagai manajer," katanya.

Villas-boas kerapkali disandingkan dengan Jose Mourinho. Akankah keduanya punya gaya melatih yang sama?

Mourinho kerapkali disebut-sebut menerapkan filosofi permainan kokoh di lini pertahanan. Ia menerapkan kinerja pemain yang punya etika. Sementara Villas-Boas ketika melatih Porto mengukir prestasi dengan 16 gol dalam 30 laga di Liga Primera. Chelsea berada di peringkat kedua Premier League musim lalu.

"Kami harus bekerja lebih keras dalam era transisi dalam gaya permainan," kata Holland. "Ketika kami kehilangan bola, kami coba merebutnya dengan cepat. Dengan begitu kami dapat menguasai permainan."

"Kami menerapkan strategi 4-3-3, tanpa menutup kemungkinan bagi pola 4-4-2, 4-3-1-2. Dengan begitu, kami punya berbagai pola," kata Holland. "Kami punya banyak pemain bernaluri menyerang. Saya yakin mereka dapat bekerja bersama dengan sistem yang Andre kembangkan."
(A024)