Bandarlampung (ANTARA News) - Bagai mozaik politik, Nazaruddin yang ditangkap di Cartagena, Kolombia, beberapa hari lalu bisa menjadi berkah sekaligus bisa jadi musibah untuk Partai Demokrat.
Pengamat politik dari Universitas Lampung, Arizka Warganegara, menyatakan, "Menjadi musibah manakala `nyanyian` Nazaruddin selama ini ternyata benar dan dibuktikan dengan fakta hukum, maka beberapa orang kader Demokrat yang selama diduga terlibat dalam beberapa kasus suap ini akan tersandung."
Tidak hanya itu, katanya, sebenarnya mungkin juga kasus itu akan menyeret beberapa kader di partai politik lain karena inti kasusnya masuk dalam wilayah mafia anggaran negara, dana-dana APBN dan lainnya.
Sebaliknya, jika nyanyian Nazaruddin tidak terbukti maka Demokrat akan memeroleh kembali magnet electoral yang selama ini mulai diragukan oleh para pendukungnya, poin utama justru kembalinya Nazaruddin menjadi sangat penting bagi eksistensi Anas Urbaningrum sebagai politisi.
Anas akan sangat diuntungkan citranya jika tuduhan-tuduhan Nazaruddin tidak didasarkan pada fakta yang sesungguhnya.
"Akan tetapi, akan menjadi armagedon politik bagi Anas Urbaningrum jika tuduhan dan keterlibatannya dalam beberapa kasus mafia anggaran tersebut benar," katanya.
Karena itu, kehadiran Nazaruddin sangat penting bagi Anas karena masa depan politik politisi muda tersebut yang masih panjang.
"Jika ternyata Anas tidak terbukti maka peluangnya pada masa depan akan terbuka lebar, dengan berhasil membawa Demokrat keluar dari krisis, konflik dan dilema yang panjang," kata dia. (T013)
Nazaruddin Tertangkap, Berkah Atau Musibah Demokrat?
11 Agustus 2011 09:36 WIB
Polisi Kolumbia membawa tersangka pemalsuan dokumen keimigrasian, Nazaruddin (tengah) di Bogota, Kolumbia, Selasa (9/8). Nazaruddin juga tersangka korupsi di Indonesia yang melarikan diri ke Kolumbia. (FOTO ANTARA/Reuters/Spt)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011
Tags: