Jakarta (ANTARA News) - Bank Mandiri berharap otoritas perbankan menerapkan perlakuan resiprokal terhadap bank-bank asing yang beroperasi di Indonesia.

"Kalau di luar negeri diterapkan berbagai aturan sehingga Bank Mandiri sulit mengembangkan usaha maka ototitas perbankan di Indonesia juga harus menerapkan seperti itu," kata Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini usai buka puasa bersama pemimpin redaksi sejumlah media massa di Jakarta, Rabu.

Ia mencontohkan, pihaknya menghadapi kesulitan ketika ingin membuka kantor di Malaysia dan Shanghai China.

Menurut dia, Bank Mandiri hanya memiliki kantor perwakilan remittance di Malaysia dengan izin yang hanya berlaku selama setahun.

"Saat ini kita memiliki enam kantor remittance di Malaysia, jika mau ditambah harus ada review dari otoritas perbankan Malaysia," katanya.

Usaha kantor remittance juga dibatasi yaitu pengiriman uang dari rekening ke rekening dan tidak boleh ada pelayanan cash to cash.

Selain itu jika Bank Mandiri ingin menyediakan ATM maka ATM hanya boleh di kantor cabang yang tersedia," katanya.

Sementara itu mengenai rencana pembukaan kantor cabang di Shanghai China, Zulkifli mengatakan, sudah ada izin prinsip yang ditetapkan otoritas perbankan.

"Kami sedang memenuhi ketentuan yang berlaku di sana karena ada lima hingga enam otoritas yang menangani," katanya.

Ia menyebutkan, proses pembukaan kantor Bank Mandiri di Shanghai hingga saat ini sudah berlangsung selama tujuh bulan.

"Mudah-mudahan Desember nanti sudah bisa selesai," katanya.

Sementara itu mengenai antisipasi terhadap peningkatan permintaan uang menjelang lebaran, Direktur Mikro dan Ritail Banking Bank Mandiri, Budi Gunadi mengatakan, pihaknya menyiapkan dana cash yang ditempatkan di ATM-ATM Bank Mandiri di seluruh Indonesia.

"Cabang-cabang Bank Mandiri di seluruh Indonesia juga siap melayani transaksi oleh nasabah," kata Budi. (ANT/K004)