Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan jatuh pada perdagangan Jumat pagi, dan ditetapkan untuk kerugian mingguan kedua berturut-turut, karena kebuntuan berkepanjangan Rusia-Ukraina dan rekor kasus COVID-19 lokal menakuti investor, sementara won menguat dan imbal hasil obligasi acuan naik.

Indikator utama Bursa Efek Korea, indeks KOSPI melemah 6,09 poin atau 0,22 persen, menjadi diperdagangkan di 2.738,00 poin pada pukul 02.24 GMT.

Di antara saham-saham kelas berat, raksasa teknologi Samsung Electronics merosot 1,07 persen dan rekannya SK Hynix jatuh 1,13 persen, sementara LG Chem melemah 0,47 persen dan Naver tergelincir 2,00 persen.

Pasar menilai risiko geopolitik di Ukraina tetapi kita bisa melihat risiko seperti itu segera turun jika ketegangan dengan Rusia mereda dalam beberapa hari mendatang, kata Huh Jae-hwan, seorang analis di Eugene Investment & Securities.

Kasus COVID-19 harian baru Korea Selatan mencapai 100.000 untuk pertama kalinya di tengah wabah Omicron, kata Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea, meskipun kematian tetap relatif rendah.

Dikutip dari Reuters, investor asing adalah penjual bersih saham senilai 153,6 miliar won (128,46 juta dolar AS) di papan utama.

Won dikutip pada 1.195,9 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,10 persen lebih tinggi dari penutupan sehari sebelumnya di 1.197,1.

Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.196,1 per dolar, naik 0,2 persen dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward (NDF), kontrak satu bulannya tercatat pada 1.196,3.

Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Maret pada obligasi pemerintah tiga tahun turun 0,02 poin menjadi 107,72.

Imbal hasil obligasi pemerintah Korea 3-tahun yang paling likuid naik 0,7 basis poin menjadi 2,302 persen, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang dijadikan acuan naik 1,5 basis poin menjadi 2,723 persen.

Baca juga: Saham China dibuka lebih rendah, indeks Shanghai tergerus 0,47 persen
Baca juga: IHSG Jumat dibuka menguat 2,4 poin
Baca juga: Saham Asia turun, investor kurangi risiko karena ketegangan di Ukraina