Kemenkes: Kasus harian Jawa-Bali turun dibandingkan puncak Delta
18 Februari 2022 08:54 WIB
Ilustrasi - Tenaga kesehatan membantu seorang pasien positif COVID-19 membereskan tempat tidurnya saat dirawat di Puskesmas Jurumudi, Tangerang, Banten, Kamis (17/2/2022). Kasus positif COVID-19 di Kota Tangerang terus mengalami penurunan kasus dari 2000 kasus perhari menjadi 1000 kasus perhari dan juga banyak pasien positif yang sembuh. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/hp/pri.
Jakarta (ANTARA) - Sejumlah daerah di Pulau Jawa Bali mulai menunjukkan tren penurunan angka kasus harian jika dibandingkan dengan puncak capaian gelombang Delta pada kurun Juli-Agustus 2021 kata pejabat Kementerian Kesehatan RI.
"Angka-angka di pekan ini memberikan optimisme, bahwa apa yang sudah dilakukan sejauh ini menunjukkan hasil baik, tapi tentu usaha dan hasil ini tetap perlu dipertahankan ke depannya," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Data yang dihimpun Kemenkes RI menunjukkan beberapa provinsi yang saat ini menunjukkan tren penurunan kasus konfirmasi harian di antaranya di DKI Jakarta.
Pada Minggu (6/2) kasus harian DKI Jakarta sempat di posisi 15.825 kasus, tapi berangsur turun menjadi 9.482 terhitung mulai Selasa (15/2).
Baca juga: Dinas Kesehatan DKI catat penurunan kasus aktif COVID-19
Baca juga: Wiku: Pengendalian COVID-19 luar negeri pembelajaran turunkan kasus
Tidak hanya di DKI Jakarta, Bali dan Banten yang juga sempat mencatat kasus harian melebihi puncak Delta, hingga Selasa (15/2) menunjukkan tren penurunan kasus harian.
Pada Rabu (9/2), Provinsi Bali mencatat kasus harian di posisi 2.556 dan berangsur turun pada Selasa (15/2) menjadi 1.646. Kemudian Banten yang pada Sabtu (12/2) berada di posisi 7.283 tercatat menurun di Selasa (15/2) pada posisi 6.500 kasus.
Nadia mengatakan strategi penanganan COVID-19 yang dilakukan dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan hasil yang cukup baik jika dilihat berdasarkan monitoring jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit hingga Kamis (17/2) di posisi 36 persen dari total tempat tidur perawatan dan isolasi COVID-19 yang disediakan.
"Angka ini masih sangat memadai untuk perawatan pasien COVID-19 dan tidak terlalu membebani pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan yang dimiliki saat ini," katanya.
Dikatakan Nadia pemerintah terus memantau data-data dan melakukan evaluasi kinerja di lapangan agar upaya mengendalikan COVID-19 sesuai dengan yang harapkan.
Nadia yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI itu mengatakan beberapa upaya pencegahan untuk mengendalikan COVID-19 adalah penguatan testing, tracing, dan treatment (3T).
Hingga Rabu (16/2), kata Nadia, jumlah spesimen yang diuji secara nasional cukup tinggi, mencapai 566.050 sampel. "Aktivitas testing dan tracing kontak erat ini sangat penting dalam mencegah penyebaran," katanya.
Ia mengatakan angka keterisian tempat tidur rumah sakit hingga saat ini belum ada yang melampaui 60 persen di seluruh rumah sakit.
“Kebutuhan tenaga kesehatan (nakes) untuk menghadapi kondisi terburuk juga tengah dipersiapkan. Kekurangan nakes masih dapat diatasi melalui pengaturan SDM sehingga tidak berdampak pada pelayanan kesehatan,” katanya.
Baca juga: Penurunan kasus aktif COVID-19 di luar Jawa-Bali capai 89-98 persen
Baca juga: Kemenkes belum simpulkan penurunan kasus di DKI karena pandemi landai
"Angka-angka di pekan ini memberikan optimisme, bahwa apa yang sudah dilakukan sejauh ini menunjukkan hasil baik, tapi tentu usaha dan hasil ini tetap perlu dipertahankan ke depannya," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Data yang dihimpun Kemenkes RI menunjukkan beberapa provinsi yang saat ini menunjukkan tren penurunan kasus konfirmasi harian di antaranya di DKI Jakarta.
Pada Minggu (6/2) kasus harian DKI Jakarta sempat di posisi 15.825 kasus, tapi berangsur turun menjadi 9.482 terhitung mulai Selasa (15/2).
Baca juga: Dinas Kesehatan DKI catat penurunan kasus aktif COVID-19
Baca juga: Wiku: Pengendalian COVID-19 luar negeri pembelajaran turunkan kasus
Tidak hanya di DKI Jakarta, Bali dan Banten yang juga sempat mencatat kasus harian melebihi puncak Delta, hingga Selasa (15/2) menunjukkan tren penurunan kasus harian.
Pada Rabu (9/2), Provinsi Bali mencatat kasus harian di posisi 2.556 dan berangsur turun pada Selasa (15/2) menjadi 1.646. Kemudian Banten yang pada Sabtu (12/2) berada di posisi 7.283 tercatat menurun di Selasa (15/2) pada posisi 6.500 kasus.
Nadia mengatakan strategi penanganan COVID-19 yang dilakukan dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan hasil yang cukup baik jika dilihat berdasarkan monitoring jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit hingga Kamis (17/2) di posisi 36 persen dari total tempat tidur perawatan dan isolasi COVID-19 yang disediakan.
"Angka ini masih sangat memadai untuk perawatan pasien COVID-19 dan tidak terlalu membebani pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan yang dimiliki saat ini," katanya.
Dikatakan Nadia pemerintah terus memantau data-data dan melakukan evaluasi kinerja di lapangan agar upaya mengendalikan COVID-19 sesuai dengan yang harapkan.
Nadia yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI itu mengatakan beberapa upaya pencegahan untuk mengendalikan COVID-19 adalah penguatan testing, tracing, dan treatment (3T).
Hingga Rabu (16/2), kata Nadia, jumlah spesimen yang diuji secara nasional cukup tinggi, mencapai 566.050 sampel. "Aktivitas testing dan tracing kontak erat ini sangat penting dalam mencegah penyebaran," katanya.
Ia mengatakan angka keterisian tempat tidur rumah sakit hingga saat ini belum ada yang melampaui 60 persen di seluruh rumah sakit.
“Kebutuhan tenaga kesehatan (nakes) untuk menghadapi kondisi terburuk juga tengah dipersiapkan. Kekurangan nakes masih dapat diatasi melalui pengaturan SDM sehingga tidak berdampak pada pelayanan kesehatan,” katanya.
Baca juga: Penurunan kasus aktif COVID-19 di luar Jawa-Bali capai 89-98 persen
Baca juga: Kemenkes belum simpulkan penurunan kasus di DKI karena pandemi landai
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022
Tags: