Geliat Ekonomi Boyolali Sebagai Kawasan Minapolitan
10 Agustus 2011 19:51 WIB
OLAHAN LELE - Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, meninjau hasil olahan lele buatan ibu PKK di desa Tanjung Sari, Kecamatan Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah hari ini (10/8). (Nia/KKP)
Jakarta, 10/8 (ANTARA) - Program Minapolitan yang dicanangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menunjukkan hasil positif di masyarakat. Sebagai konsep pembangunan kelautan dan perikanan yang berbasis wilayah, Minapolitan telah menempatkan Boyolali sebagai salah satu sentra lele terpadu di tanah air. Wilayah ini telah membantu Pemerintah dalam merealisasikan visi KKP sebagai negara penghasil produk perikanan terbesar tahun 2015, di samping meningkatnya pendapatan masyarakat setempat. Hal ini disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad saat melakukan Safari Ramadhan hari ini (10/8) di Kabupaten Boyolali, Propinsi Jawa Tengah.
Lebih lanjut Fadel menegaskan bahwa KKP menempatkan perikanan budidaya sebagai tumpuan utama atau primadona perikanan dalam menggenjot produksi perikanan. Hal ini tercermin dari target produksi perikanan budidaya sebesar 16,9 juta ton pada tahun 2014 dari sebelumnya 5,26 juta ton pada tahun 2010 atau meningkat sebesar 353 persen. Untuk memacu produksi perikanan budidaya, KKP telah menetapkan 10 komoditas unggulan dan lele merupakan salah satu komoditas unggulan tersebut. Produksi lele akan dipacu, dari 273.554 ton pada tahun 2010 menjadi 900 ribu ton pada tahun 2014.
Kabupaten Boyolali merupakan salah satu kawasan Minapolitan percontohan untuk tahun 2011 yang berbasiskan pada komoditas unggulan lele, bersama Kabupaten Bogor dan Gunung Kidul. Kampung lele Boyolali yang terletak di Desa Tegal Rejo, Kecamatan Sawit merupakan sentra lele terpadu dan menjadi percontohan untuk pengembangan kampung sejenis. Produksi lele di wilayah ini telah mendorong berkembangnya usaha pembenihan hingga pembesaran serta pengolahan beraneka ragam produk olahan berbahan baku ikan lele. Kawasan minapolitan ini telah menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Boyolali, di samping telah menampung banyak tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat karena kegiatan usaha lele dilakukan dari hulu hingga hilir. Hal inilah yang mendorong terjadinya konversi lahan, dari lahan pertanian menjadi lahan budidaya -budidaya lele- karena budidaya ini memiliki nilai produktivitas lebih tinggi dibanding bertani dan berkebun.
Program Minapolitan percontohan tahun 2011 di 41 kawasan,meliputi kawasan Minapolitan berbasis perikanan budidaya sebanyak 24 lokasi, perikanan tangkap sebanyak 9 lokasi dan 8 lokasi untuk pengembangan garam nasional. Dalam mendukung program Minapolitan, KKP melaksanakan kegiatan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi, menumbuhkan wirausaha dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan di pedesaan. Khusus PUMP perikanan budidaya, program ini dilaksanakan untuk 300 kabupaten/kota, termasuk Kabupaten Boyolali. Kabupaten ini mendapat kucuran PUMP berbasis perikanan budidaya sebanyak Rp 5 miliar atau 50 paket, dari Rp 27 miliar yang dialokasikan KKP untuk Propinsi Jawa Tengah. Dalam upaya percepatan pelaksanaan program Minapolitan di Kabupaten Boyolali, KKP melakukan diseminasi teknologi melalui pengembangan SDM setempat. Pengembangan SDM dilakukan melalui 3 langkah, yaitu peningkatan keterampilan masyarakat pelaku utama perikanan, pengukuhan penyuluh perikanan swadaya yang merupakan mitra dari penyuluh PNS dan instansi penyuluh kabupaten/kota, dan peningkatan pendidikan melalui pemberian bantuan beasiswa kepada anak-anak pelaku utama usaha perikanan.
Dalam rangkaian kegiatan Safari Ramadhan di Kabupaten Boyolali, Menteri Kelautan dan Perikanan bersama Gubernur Jawa Tengah berkesempatan untuk melakukan penebaran 5000 benih ikan lele dan panen di kawasan Minapolitan Desa Tanjungsari, Kecamatan Banyudono. Selain itu, KKP juga secara simbolis menyampaikan beberapa bantuan, meliputi bantuan sosial untuk anak yatim sebanyak 225 paket, penyampaian beasiswa untuk 91 orang dari 150 orang yang ditargetkan pada tahun 2011 untuk anak-anak pelaku usaha perikanan di Jawa Tengah, sertifikat Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB), sertifikat Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB), bantuan Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) sebesar Rp 13,21 milyar untuk 5 kabupaten di Jawa Tengah, sertifikat untuk 250 penyuluh swadaya di Jawa Tengah, sertifikat pelatihan kelautan dan perikanan untuk 30 orang pelaku utama di Boyolali dari 1620 orang di Jawa Tengah, peralatan pengolahan dan modul tekhnik pengolahan.
Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Dr. Yulistyo Mudho, M.Sc, Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (HP. 0811836967)
Lebih lanjut Fadel menegaskan bahwa KKP menempatkan perikanan budidaya sebagai tumpuan utama atau primadona perikanan dalam menggenjot produksi perikanan. Hal ini tercermin dari target produksi perikanan budidaya sebesar 16,9 juta ton pada tahun 2014 dari sebelumnya 5,26 juta ton pada tahun 2010 atau meningkat sebesar 353 persen. Untuk memacu produksi perikanan budidaya, KKP telah menetapkan 10 komoditas unggulan dan lele merupakan salah satu komoditas unggulan tersebut. Produksi lele akan dipacu, dari 273.554 ton pada tahun 2010 menjadi 900 ribu ton pada tahun 2014.
Kabupaten Boyolali merupakan salah satu kawasan Minapolitan percontohan untuk tahun 2011 yang berbasiskan pada komoditas unggulan lele, bersama Kabupaten Bogor dan Gunung Kidul. Kampung lele Boyolali yang terletak di Desa Tegal Rejo, Kecamatan Sawit merupakan sentra lele terpadu dan menjadi percontohan untuk pengembangan kampung sejenis. Produksi lele di wilayah ini telah mendorong berkembangnya usaha pembenihan hingga pembesaran serta pengolahan beraneka ragam produk olahan berbahan baku ikan lele. Kawasan minapolitan ini telah menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Boyolali, di samping telah menampung banyak tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat karena kegiatan usaha lele dilakukan dari hulu hingga hilir. Hal inilah yang mendorong terjadinya konversi lahan, dari lahan pertanian menjadi lahan budidaya -budidaya lele- karena budidaya ini memiliki nilai produktivitas lebih tinggi dibanding bertani dan berkebun.
Program Minapolitan percontohan tahun 2011 di 41 kawasan,meliputi kawasan Minapolitan berbasis perikanan budidaya sebanyak 24 lokasi, perikanan tangkap sebanyak 9 lokasi dan 8 lokasi untuk pengembangan garam nasional. Dalam mendukung program Minapolitan, KKP melaksanakan kegiatan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi, menumbuhkan wirausaha dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan di pedesaan. Khusus PUMP perikanan budidaya, program ini dilaksanakan untuk 300 kabupaten/kota, termasuk Kabupaten Boyolali. Kabupaten ini mendapat kucuran PUMP berbasis perikanan budidaya sebanyak Rp 5 miliar atau 50 paket, dari Rp 27 miliar yang dialokasikan KKP untuk Propinsi Jawa Tengah. Dalam upaya percepatan pelaksanaan program Minapolitan di Kabupaten Boyolali, KKP melakukan diseminasi teknologi melalui pengembangan SDM setempat. Pengembangan SDM dilakukan melalui 3 langkah, yaitu peningkatan keterampilan masyarakat pelaku utama perikanan, pengukuhan penyuluh perikanan swadaya yang merupakan mitra dari penyuluh PNS dan instansi penyuluh kabupaten/kota, dan peningkatan pendidikan melalui pemberian bantuan beasiswa kepada anak-anak pelaku utama usaha perikanan.
Dalam rangkaian kegiatan Safari Ramadhan di Kabupaten Boyolali, Menteri Kelautan dan Perikanan bersama Gubernur Jawa Tengah berkesempatan untuk melakukan penebaran 5000 benih ikan lele dan panen di kawasan Minapolitan Desa Tanjungsari, Kecamatan Banyudono. Selain itu, KKP juga secara simbolis menyampaikan beberapa bantuan, meliputi bantuan sosial untuk anak yatim sebanyak 225 paket, penyampaian beasiswa untuk 91 orang dari 150 orang yang ditargetkan pada tahun 2011 untuk anak-anak pelaku usaha perikanan di Jawa Tengah, sertifikat Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB), sertifikat Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB), bantuan Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) sebesar Rp 13,21 milyar untuk 5 kabupaten di Jawa Tengah, sertifikat untuk 250 penyuluh swadaya di Jawa Tengah, sertifikat pelatihan kelautan dan perikanan untuk 30 orang pelaku utama di Boyolali dari 1620 orang di Jawa Tengah, peralatan pengolahan dan modul tekhnik pengolahan.
Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Dr. Yulistyo Mudho, M.Sc, Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (HP. 0811836967)
Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011
Tags: