Jakarta (ANTARA News)- Para pelaku pasar di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu siang masih menunggu kelanjutan dari krisis global, meski pasarnya mulai membaik, namun mereka masih belum aktif membeli rupiah dalam jumlah yang besar.

Akibatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hanya naik 18 poin menjadi Rp8.522 per dolar dari sebelumnya Rp8.540.

Direktur Retail Banking PT ANZ Panin Bank, Anthony Soewandi di Jakarta, mengatakan, pelaku pasar masih hati-hati untuk membeli rupiah karena gejolak krisis global masih tak menentu.

Kondisi ini hanya mendorong pelaku pasar membeli rupiah dalam jumlah relatif kecil, ujar Anthony Soewandi.

Menurut Anthony Soewandi, kecilnya pembelian rupiah, karena dana asing yang berada di pasar domestik sebagian besar berada di luar.

Dana asing itu diperkirakan akan kembali masuk pasar apabila krisis global sudah tidak begitu menghkhawatirkan, ucapnya.

Ia menambahkan, dana asing yang berada di luar kemungkinan tidak akan lama dan mereka akan kembali menempatkan dananya di pasar domestik, karena imbal hasil yang diberikan masih tetap tinggi.

Kalau itu terjadi maka pergerakan rupiah akan kembali menguat hingga berada dibawah angka Rp8.500 per dolar, ucapnya.

Apalagi, lanjut dia, Indonesia masih merupakan pasar yang menarik bagi asing dengan tingkat suku bunga yang cukup tinggi.

Karena itu pelaku pasar asing akan kembali menempatkan dananya ke pasar domestik dalam jumlah yang cukup besar, ucapnya.

Apabila dana asing itu masuk, lanjut Anthony, pemerintah harus dapat memanfaatkannya agar mereka dapat melakukan investasinya dalam jangka panjang.

Investasi asing dalam panjang itu akan membuka lapangan kerja baru bagi tenaga kerja sehingga ekonomi nasional dapat tumbuh lebih besar, asalkan pemerintah juga mengoptimal belanja modalnya ke sektor riil, ucapnya.***5***
(h-CS/A011)

(T.H-CS/C/A011/A011) 10-08-2011 12:33:10