Realisasi investasi di Konawe tertinggi ketujuh di Indonesia
17 Februari 2022 20:10 WIB
Presiden RI Joko Widodo (kedua kanan) menandatangani prasasti didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kiri), Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan), Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (kiri) tanda peresmian pabrik smelter bijih nikel PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin (27/12/2021). ANTARA/HO-Kementerian Perindustrian/aa.
Kendari (ANTARA) - Realisasi investasi di Kabupaten Konawe selama 2021, merupakan yang tertinggi di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dan tertinggi ketujuh se-Indonesia dengan realisasi angka mencapai Rp20,06 triliun.
Atas capaian itu, pemerintah Kabupaten Konawe menerima penghargaan dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang diserahkan oleh Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia kepada Pemda Konawe yang diwakili oleh Sekda Konawe Ferdinand Sapan, di Jakarta, Rabu (16/2).
"Penghargaan ini adalah keberhasilan seluruh elemen masyarakat di Konawe, dan seluruh elemen masyarakat yang mendukung dan membantu memberikan kenyamanan berinvestasi di daerah ini, sehingga para investor mau menanamkan modalnya di daerah ini," kata Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa, di Unaaha, Kamis.
Kery menjelaskan, nilai investasi di Konawe didominasi oleh industri tambang yang ada di Morosi kemudian ditopang oleh beberapa sektor lainnya.
"Konawe menjadi daerah dengan realisasi investasi paling besar karena memiliki dua perusahaan tambang terbilang sangat besar di Sultra. Dua industri tambang itu adalah PT Obsidian Stainless Steel (OSS) dan PT Virtue Dragon Nickel Industri (VDNI)," katanya.
Disebutkan, PT OSS menghasilkan investasi sebesar Rp15,773 triliun. Sedangkan, PT VDNI sebesar Rp4,009 triliun.
Sementara itu, Menteri Investasi/BPKM, Bahlil Lahadalia, dalam keterangan persnya di Jakarta mengungkapkan, pemberian penghargaan ini diberikan dalam rangka apresiasi kepada kepala-kepala daerah baik gubernur, bupati, kepala daerah, dan seluruh perangkatnya yang turut membantu Kementerian Investasi dalam mencapai keberhasilan realisasi investasi di 2021.
"Sebelumnya belum ada bentuk penghargaan seperti ini. Ini diadakan sebagai bentuk apresiasi kepada Gubernur, Bupati, Kepada Daerah dan jajarannya karena realisasi investasi ini bisa tercapai bukan hanya berkat BKPM melainkan bantuan daerah," katanya.
Sementara itu, 10 kabupaten/kota dengan realisasi investasi tertinggi adalah Kabupaten Bekasi Rp43,27 triliun dengan 3.402 proyek, Kota Surabaya Rp29,22 triliun dengan 4.030 proyek, Kabupaten Halmahera Tengah Rp28,81 dengan 51 proyek, Kabupaten Morowali Rp28,78 triliun dengan 141 proyek.
Selanjutnya, Kabupaten Karawang Rp26,63 triliun dengan 1.301 proyek, Kabupaten Mimika Rp20,60 dengan 85 proyek, Kabupaten Konawe Rp20,06 triliun dengan 122 proyek, Kota Balikpapan Rp19,60 triliun dengan 1.585 proyek, Kota Cilegon Rp17,80 triliun dengan 338 proyek dan Kabupaten Gersik Rp16,76 dengan 1.344 proyek.
Baca juga: Kementerian Investasi "jemput bola" atasi kendala investasi di Sultra
Baca juga: Kemenko Maritim dukung investor China rekrut 5.000 tenaga kerja lokal
Baca juga: DKI investasi Rp1 triliun di Konawe Kepulauan
Atas capaian itu, pemerintah Kabupaten Konawe menerima penghargaan dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang diserahkan oleh Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia kepada Pemda Konawe yang diwakili oleh Sekda Konawe Ferdinand Sapan, di Jakarta, Rabu (16/2).
"Penghargaan ini adalah keberhasilan seluruh elemen masyarakat di Konawe, dan seluruh elemen masyarakat yang mendukung dan membantu memberikan kenyamanan berinvestasi di daerah ini, sehingga para investor mau menanamkan modalnya di daerah ini," kata Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa, di Unaaha, Kamis.
Kery menjelaskan, nilai investasi di Konawe didominasi oleh industri tambang yang ada di Morosi kemudian ditopang oleh beberapa sektor lainnya.
"Konawe menjadi daerah dengan realisasi investasi paling besar karena memiliki dua perusahaan tambang terbilang sangat besar di Sultra. Dua industri tambang itu adalah PT Obsidian Stainless Steel (OSS) dan PT Virtue Dragon Nickel Industri (VDNI)," katanya.
Disebutkan, PT OSS menghasilkan investasi sebesar Rp15,773 triliun. Sedangkan, PT VDNI sebesar Rp4,009 triliun.
Sementara itu, Menteri Investasi/BPKM, Bahlil Lahadalia, dalam keterangan persnya di Jakarta mengungkapkan, pemberian penghargaan ini diberikan dalam rangka apresiasi kepada kepala-kepala daerah baik gubernur, bupati, kepala daerah, dan seluruh perangkatnya yang turut membantu Kementerian Investasi dalam mencapai keberhasilan realisasi investasi di 2021.
"Sebelumnya belum ada bentuk penghargaan seperti ini. Ini diadakan sebagai bentuk apresiasi kepada Gubernur, Bupati, Kepada Daerah dan jajarannya karena realisasi investasi ini bisa tercapai bukan hanya berkat BKPM melainkan bantuan daerah," katanya.
Sementara itu, 10 kabupaten/kota dengan realisasi investasi tertinggi adalah Kabupaten Bekasi Rp43,27 triliun dengan 3.402 proyek, Kota Surabaya Rp29,22 triliun dengan 4.030 proyek, Kabupaten Halmahera Tengah Rp28,81 dengan 51 proyek, Kabupaten Morowali Rp28,78 triliun dengan 141 proyek.
Selanjutnya, Kabupaten Karawang Rp26,63 triliun dengan 1.301 proyek, Kabupaten Mimika Rp20,60 dengan 85 proyek, Kabupaten Konawe Rp20,06 triliun dengan 122 proyek, Kota Balikpapan Rp19,60 triliun dengan 1.585 proyek, Kota Cilegon Rp17,80 triliun dengan 338 proyek dan Kabupaten Gersik Rp16,76 dengan 1.344 proyek.
Baca juga: Kementerian Investasi "jemput bola" atasi kendala investasi di Sultra
Baca juga: Kemenko Maritim dukung investor China rekrut 5.000 tenaga kerja lokal
Baca juga: DKI investasi Rp1 triliun di Konawe Kepulauan
Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022
Tags: