Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta Rabu pagi menguat (rebound) setelah pada perdagangan hari sebelumnya tertekan.

Rupiah ditransaksikan pada kisaran 8.515 per dolar AS, lebih baik 25 poin dibanding posisi penutupan hari sebelumnya 8.530 per dolar AS.

Analis Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih mengatakan, mata uang rupiah kembali menguat setelah dalam perdagangan sebelumnya berada dalam area negatif, penguatan mata uang lokal ini salah satunya dipicu pasar saham yang kembali menguat.

"Pasar AS dan Eropa ditutup menguat yang akan menjadi pendorong `rebound` di pasar Asia. Kondisi itu membuat rupiah menguat," katanya.

Ia menambahkan, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia kemarin menetapkan suku bunga BI rate tetap di 6,75 persen. Keputusan ini sejalan dengan ekspektasi pasar dan kalangan analis.

"BI rate bertahan di 6,75 persen sejak Februari 2011 lalu. Faktor-faktor yang membuat BI rate tetap adalah ekspektasi inflasi yang relatif stabil. Penguatan rupiah ini membantu mengurangi tekanan inflasi," tambahnya.

Ia mengatakan, nilai tukar rupiah masih berpotensi menguat seiring dengan masih derasnya aliran modal asing ke pasar Indonesia.

Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada menambahkan, ketakutan pasar mata uang terhadap potensi gejolak global sedikit terkikis dipicu dari BI rate yang tetap.

"Tetapnya BI rate dianggap positif oleh kalangan pelaku pasar," katanya.

Ia menambahkan, mata uang rupiah kembali menunjukkan tanda penguatan pada hari ini terhadap dolar AS seiring meningkatnya kepercayaan investor terhadap kondisi dalam negeri yang masih stabil.

"Kekhawatiran investor terhadap ekonomi global sudah diprediksi hanya dalam jangka pendek, setelah itu mereka akan kembali masuk ke pasar negara berkembang salah satunya Indonesia yang memiliki pertumbuhan ekonomi positif," katanya.

(KR-ZMF/S004)