Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Lim Jock Hoi mendorong negara-negara anggota ASEAN untuk mengimplementasikan semua kesepakatan terkait penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi agar kawasan Asia Tenggara dapat segera pulih.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam pengarahan pers terkait pertemuan ASEAN Foreign Ministers’ Retreat yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis.

Retno menghadiri pertemuan yang berlangsung pada 16-17 Februari 2022 itu di Phnom Penh, Kamboja.

Dia menjelaskan beberapa inisiatif terkait penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi, termasuk COVID-19 ASEAN Response Fund yang saat ini nilainya mencapai 30 juta dolar AS (sekitar Rp430,2 miliar) dari 22 negara.

“Penyaluran vaksin untuk negara ASEAN diperkirakan dapat disampaikan paling lambat kuartal ke-2 tahun 2022,” kata dia.

Kemudian, implementasi ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework untuk memfasilitasi pergerakan dan aktivitas yang aman.

Baca juga: Menlu: Indo-Pasifik harus dilihat dari sisi kesejahteraan

“Kesepakatan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang mulai berlaku pada 1 Januari 2022 juga diharapkan dapat membantu pemulihan ekonomi di kawasan,” kata Retno.

Menurut dia, Sekjen ASEAN juga menyampaikan penjelasan berbagai inisiatif negara anggota ASEAN dalam menanggapi keadaan darurat kemanusiaan sebagai akibat bencana alam di kawasan.

Sekjen mengusulkan agar ASEAN dapat meniru model desa-desa di Palu, Indonesia, pada tahap pemulihan untuk masyarakat lokal pascabencana.

“Terkait dengan bantuan kemanusiaan di Myanmar, total nilai pasokan peralatan medis penanganan COVID-19 di Myanmar yang telah disalurkan adalah lebih dari 7,6 juta dolar AS (sekitar Rp109 miliar) dan dilakukan dalam tiga tahap kepada 17 negara bagian dan wilayah di Myanmar,” kata Retno.

Khusus mengenai Rakhine, Sekjen ASEAN melaporkan bahwa proyek untuk meningkatkan kesiapan kapasitas lokal Myanmar untuk mendukung proses repatriasi telah selesai.

“Beberapa proyek lainnya masih berjalan dan ada beberapa proyek lainnya masih dibahas,” kata dia.

Baca juga: Menlu Retno: Penting, implementasi Konsensus Lima Poin tentang Myanmar
Baca juga: Menlu Retno tekankan penguatan arsitektur kesehatan di ASEAN Retreat