Cilegon (ANTARA News) - Latihan timnas senior yang dilakukan setiap hari selama dua jam di Stadion Krakatau Steel, Kota Cilegon, Provinsi Banten dirasakan kurang maksimal.

"Memang kalau untuk latihan mempersiapkan pertandingan besar, waktu dua jam itu masih kurang dan tidak maksimal," kata Fisioterapis Timnas Senior, Matias Ibo, Selasa.

Dia menjelaskan, latihan yang hanya dilakukan beberapa jam, tersebut dirasakan belum memenuhi untuk melatih kesiapan mental, permainan pemain, apalagi yang dihadapi nanti adalah Iran.

"Dengan kondisi seperti ini, bulan Ramadhan, pemain banyak yang puasa, tentunya latihan selama dua jam itu sangat kurang sekali," ujarnya,

Latihan pada siang hari kata Matias, bisa saja dilakukan lebih lama, namun pihaknya khawatir akan kondisi kesehatan pemain yang akan kelelahan, akhirnya jatuh sakit.

"Dengan pola makan sahur jam 03.30 WIB, dan mereka latihan jam 16.00 WIB, khawatir kalau dipaksakan lebih lama lagi akan membuat anak-anak dehidrasi," katanya.

Senada diungkapkan oleh Asisten Pelatin Timnas Senior, Liestiadi. Menurut dia, pola latihan awal yang dilalukan kepada pemaian dua sesi, sore dan malam hari, tidak bisa dilakukan.

"Kalau malam hari rencananya kita latihan pukul 22.00 WIB sampai 23.00 WIB, tapi melihat kondisi lampu pada malam hari di stadion tidak memungkinkan, maka latihan malam hari batal dilakukan," katanya menjelaskan.

Lampu di Stadion Krakatau Steel masih menurut Liestiadi, tidak baik untuk pencahayaan pertandingan dan latihan sepak bola. "Sebenarnya, kami bisa saja paksakan latihan, tapi kami tidak ingin ambil resiko, khawatir akan banyak pemain yang cedera," katanya menambahkan.(*)

(T.pso-152/B/S016/S016) 09-08-2011 20:54:31