Jakarta (ANTARA News) - Krisis global yang masih berlanjut mendorong pelaku pasar melepas rupiah, walaupun ekspektasi pasar terhadap ekonomi Indonesia sekarang ini positif.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar uang spot antarbank Jakarta Selasa sesi pagi ditutup melemah 50 poin menjadi 8.555 per dolar AS setelah pada perdagangan hari sebelumnya ditutup pada 8.505.

Direktur Utama PT Finan Corpindo Nusa Edwin Sinaga mengatakan, koreksi harga terhadap rupiah kemungkinan tidak akan berlanjut lagi, apalagi dolar AS juga cenderung melemah.

Rupiah kemungkinan akan berada pada kisaran sempit antara 8.575-8.590 per dolar, katanya.

Ketika ditanya kapan rupiah akan kembali ke level 8.400 per dolar, Edwin mengatakan, rupiah idealnya berada di 8.500 per dolar karena pada posisi itu eksportir tidak akan kesulitan dalam menetapkan harga jual produknya.

"Kami optimis posisi rupiah pada level Rp8.500 per dolar AS masih cukup baik," ucapnya.

Sementara analis PT Bank Saudara Tbk Rully Nova mengatakan, koreksi harga terhadap rupiah hanya sementara, karena mata uang lokal itu akan kembali menguat.

Pelaku asing saat ini melepas rupiah karena kekhawatiran mereka terhadap krisis global yang masih akan berlanjut, ucapnya.

(H-CS/S004)