Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, dibuka masih anjlok dipicu oleh aksi pelaku pasar asing yang masih melakukan jual.

IHSG dibuka terkoreksi signifikan 149,630 poin atau 3,89 persen ke posisi 3.700,64. Indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga turun 37,14 poin atau 5,44 persen ke posisi 644,81 poin.

"Bursa Indonesia masih dibuka melemah akibat ekspektasi penjualan saham yang dilakukan investor asing setelah tadi malam saham AS anjlok," kata analis Samuel Sekuritas Christine Salim, di Jakarta, Selasa.

Ia menambahkan, bursa Asia pagi ini kembali terkoreksi sekitar lima persen dikarenakan kembali anjloknya bursa AS serta investor yang juga menganggap negatif rilis data inflasi China di bulan Juli sebesar 6,5 persen (YoY) yang sedikit lebih tinggi dari ekspektasi.

"IHSG hari ini diperkirakan akan kembali mengalami koreksi signifikan seiring bursa global. Bursa AS semalam kembali mengalami koreksi signifikan sekitar enam persen dipicu penurunan `rating` utang AS oleh S&P " kata dia.

Ia menambahkan, kondisi itu juga diperparah dengan penurunan peringkat obligasi negara bagian dan beberapa perusahaan yang terkait seperti Fanny Mae, Freddy Mac, dan Berkshire Hathaway.

Sementara, lanjut dia, langkah positif bank sentral Eropa melakukan pembelian obligasi Spanyol dan Italia gagal memberi sentimen positif di pasar global.

Ia juga mengatakan, pengumuman acuan suku bunga Bank Indonesia (BI rate) hari ini yang diperkirakan tetap di level 6,75 persen diperkirakan tidak akan memberi efek sentimen signifikan pada indeks BEI.

Sementara di bursa regional diantaranya, Indeks Hang Seng melemah 1.272,39 poin (6,21 persen) ke level 19.218,18, Indeks Nikkei-225 turun 403,25 poin (4,43 persen) ke level 8.694,31, dan Indeks Straits Times melemah 110,78 poin (3,70 persen) ke level 2.884,00. (KR-ZMF)