Batusangkar, Sumbar (ANTARA News) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tanahdatar, Sumatera Barat, diminta agar terus berkoordinasi dengan instansi terkait sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam melakukan tindakan penanganan bencana alam.

Kabupaten Tanahdatar, satu daerah di Sumatera Barat rawan akan bencana alam, dan keberadaan PMI sangat dibutuhkan dalam menangani tugas-tugas kemanusian ini, kata Bupati Tanahdatar, M. Shadiq Pasadigoe, di Batusangkar, Selasa.

Ia menekankan, kerjasama dengan instansi terkait, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dinas sosial, dan institusi lainnya, agar tetap dilakukan dalam menangani tindakan kemanusiaan ini.

"Hindari agar tidak terjadi tumpang tindih dalam penanganan dan penyelesaiannya," katanya.

Bupati Shadiq di hadapan pengusur dan anggotanya ketika membuka Musyawarah Daerah (Musda) PMI itu, juga berharap agar PMI selalu siap dalam membantu masyarakat yang terkena musibah bencana alam itu.

Kabupaten Tanahdatar, katanya, merupakan daerah yang rawan bencana alam, dan keberadaan PMI bersama anggotanya telah banyak berbuat untuk tugas-tugas kemanusiaan dalam memberikan pertolongan dan bantuan kepada korban.

"Saya berharap agar program kerja yang dibuat lebih baik lagi, sehingga keberadaannya benar-benar dirasakan masyarakat terutama warga yang tertimpa musibah itu, termasuk dalam penyediaan darah melalui bantuan para pendonornya," katanya.

PMI keberadaanya juga sangat dirasakan dalam pengadaan rumah layak huni bagi warga kurang mampu di sini.

"Jadikan PMI satu organisasi kemanusian yang kuat, bersemangat dan penuh keikhlasan dalam pengabdiaannya kepada masyarakat yang tertimpa musibah itu," katanya.

Ketua Umum PMI Tanahdatar, Faurizal menjelaskan, kini memiliki 130 anggota terdiri dari pengurusan cabang, ranting dan relawan yang telah dilatih dan siap turun ke lapangan dalam mengemban tugas kemanusiaan.

Ia menyatakan, pengurus dan anggotanya tersebar hingga tinggkat wilayah kecamatan, sehingga lebih cepat bertindak dalam mengambil keputusan saat bencana alam terjadi.

"Pengurus juga aktif menggelar kegiatan menghimpun darah melalui donor, termasuk membantu penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD)," katanya.

Ia menyatakan, berbagai masalah dan kendala dalam pelaksanaan tugas-tugas kemanusian selama ini, akan dihimpun dan dicarikan pemecahannya, sehingga keberadaannya lebih dirasakan masyarakat.

(ANT-205)(H007)