Pasuruan (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menggelontorkan minyak goreng murah kemasan premium seharga Rp9.000 per liter sebanyak 20.400 liter pada lima titik di Pasuruan, Jawa Timur masing-masing di Kecamatan Puspo, Tosari, Prigen, Lumbang, dan Tutur.

Mufti Anam dalam keterangan tertulis, Rabu, mengatakan minyak goreng saat ini harganya masih tinggi di pasaran dan ada beberapa daerah yang masih Rp18.000 per liter, Rp19.000 per liter, bahkan sebagian Rp20.000 per liter.

"Maka kami bergerak membantu masyarakat agar mendapatkan minyak goreng dengan mudah dan murah, mengingat minyak goreng ini penting sekali dalam kebutuhan rumah tangga dan produksi UMKM," ujar Mufti.

Ia mengatakan, lima titik dipilih di Pasuruan yang berada di perdesaan serta cukup jauh dari pusat kota. Di wilayah yang berada di kawasan dataran tinggi alias pegunungan itu, minyak goreng selama ini langka.

"Harganya bahkan Rp20.000 per liter. Maka saya gerojok di harga Rp9.000 per liter agar rakyat bisa menjangkaunya. Juga agar spekulan atau siapa pun yang main-main dengan harga minyak ini kembali menjual dengan harga wajar yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp11.500 per liter untuk curah, Rp13.500 per liter untuk kemasan sederhana, Rp14.000 per liter untuk kemasan premium," ujarnya.

Mufti mengatakan, pihaknya menggunakan dana pribadi untuk memberi subsidi harga minyak goreng sehingga bisa Rp9.000 per liter dengan kemasan merek premium.

"Ya ibaratnya jual rugi, untuk masyarakat, gotong royong di masa sulit pandemi ini. Saya belinya jauh di atas Rp9.000 per liter," ujarnya.

Dalam pasar murah itu, warga kurang mampu mendapatkan kupon yang nantinya bisa dijadikan akses untuk mendapatkan minyak goreng murah.

Mufti mengatakan, aksi menjual minyak goreng dengan harga jauh di bawah harga pasar bahkan di bawah harga yang ditetapkan pemerintah sejatinya adalah ajakan untuk memberi subsidi kepada masyarakat miskin.

Dia bercerita, telah berulang menyampaikan ide memberi subsidi minyak goreng ke masyarakat miskin dalam sejumlah rapat dengan Kementerian Perdagangan di DPR RI.

"Kalau sekarang ini kan semua bebas. Yang kaya atau yang miskin sama-sama beli minyak di harga kemarin itu Rp14.000 per liter menurut pemerintah. Tapi kenyataannya barang enggak ada. Yang ada harganya Rp18.000-20.000 per liter. Rakyat miskin jadi kesulitan beli," ujarnya.

Sehingga, lanjut politisi PDI Perjuangan itu, ke depan perlu diberikan skema subsidi minyak goreng bagi rakyat miskin, sebagaimana halnya subsidi pupuk atau elpiji. Langkah serupa juga dilakukan Pemerintah Malaysia sehingga di sana harga minyak goreng Rp8.500 per liter karena memang disubsidi.

"Jadi mestinya ke depan subsidi minyak goreng bisa untuk harga warga miskin. Kan pemerintah sudah punya basis data di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial. By name by address. Tinggal dipakai untuk skema subsidinya. Ini juga bisa membantu UMKM makanan yang membutuhkan banyak minyak goreng," katanya pula.
Baca juga: Kementan gelar pangan murah di Toko Tani, minyak goreng Rp14.000/liter
Baca juga: Minyak goreng murah di Pasar Kramat Jati "diserbu" warga