Jaringan RS Muhammadiyah siapkan tambahan tempat tidur pasien COVID-19
16 Februari 2022 18:15 WIB
Tangkapan layar - Ketua Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC) PP Muhammadiyah Agus Syamsudin. (FOTO ANTARA/HO-Muhammadiyah)
Jakarta (ANTARA) - Pimpinan Pusat Muhammadiyah tengah menyiapkan penambahan tempat tidur pasien COVID-19 di seluruh jaringan Rumah Sakit Muhammadiyah-Aisyiyah (RSMA), seiring dengan meningkatnya lonjakan angka terpapar COVID-19.
"Kita dari jaringan Rumah Sakit Muhammadiyah-Aisyiyah (RSMA) sedang menyiapkan 'bed' tambahan kalau terjadi lonjakan. Jadi kami sekarang dalam proses persiapan, termasuk persiapan penambahan 'bed'," kata Ketua Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC) Pusat Agus Syamsudin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Pada Selasa (15/2), Kementerian Kesehatan melaporkan angka terkonfirmasi positif COVID-19 menyentuh angka 57.045 dengan penambahan kasus aktif mencapai 30.168.
Ia mengatakan angka terpapar COVID-19 yang melonjak tajam tersebut harus segera direspon dan disiapkan segala kemungkinannya. Muhammadiyah melalui MCCC, kata Agus, terus memberikan imbauan kepada masyarakat luas untuk selalu disiplin protokol kesehatan.
Selain itu, bagi masyarakat yang tidak memiliki keperluan mendesak diharapkan tidak bepergian terlebih dahulu. Di samping itu, masyarakat yang belum melakukan vaksin supaya segera mengajukan diri untuk divaksin, hal itu demi keselamatan dan keamanan bersama.
“Di sisi lain kita tetap melakukan vaksinasi, dan itu tetap berjalan terus baik di rumah sakit maupun program vaksinasi di seluruh Indonesia," katanya.
Tidak hanya persiapan pada fasilitas rumah sakit, Muhammadiyah saat ini juga sedang mempersiapkan untuk melakukan penambahan sumber daya manusia dalam menghadapi lonjakan angka terpapar COVID-19.
"Kita juga sedang melakukan penambahan orang, karena nanti yang menangani ini pasti akan lebih banyak. Muhammadiyah juga mempersiapkan sarana dan prasarana yang lain. Termasuk sedang menginstruksikan 86 rumah sakit untuk mengantisipasi kalau ada lonjakan Omicron ini," kata Agus Syamsudin.
Ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PP Muhammadiyah ini juga telah mendapat laporan dari rumah-rumah sakit Muhammadiyah di Jakarta yang sudah mengalami penambahan pasien dengan kasus COVID-19.
Maka dari itu, ia menghimbau kepada MCCC di wilayah maupun di daerah untuk kembali bersiap mengantisipasi lonjakan kasus, terutama mempersiapkan tempat isolasi.
"Sebab orang dengan gejala ringan dan sedang tidak boleh di rujuk ke rumah sakit, dan wajibkan isolasi mandiri. Maka shelter penting untuk segera disiapkan," demikian Agus Syamsudin.
Baca juga: RS Muhammadiyah-Aisyiyah tangani 3.330 pasien terkonfirmasi COVID-19
Baca juga: Muhammadiyah instruksikan RS siaga antisipasi lonjakan kasus COVID-19
Baca juga: Muhammadiyah minta perketat prokes cegah penyebaran varian Omicron
Baca juga: Muhammadiyah siap dukung percepatan vaksinasi anak usia 6-11 tahun
"Kita dari jaringan Rumah Sakit Muhammadiyah-Aisyiyah (RSMA) sedang menyiapkan 'bed' tambahan kalau terjadi lonjakan. Jadi kami sekarang dalam proses persiapan, termasuk persiapan penambahan 'bed'," kata Ketua Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC) Pusat Agus Syamsudin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Pada Selasa (15/2), Kementerian Kesehatan melaporkan angka terkonfirmasi positif COVID-19 menyentuh angka 57.045 dengan penambahan kasus aktif mencapai 30.168.
Ia mengatakan angka terpapar COVID-19 yang melonjak tajam tersebut harus segera direspon dan disiapkan segala kemungkinannya. Muhammadiyah melalui MCCC, kata Agus, terus memberikan imbauan kepada masyarakat luas untuk selalu disiplin protokol kesehatan.
Selain itu, bagi masyarakat yang tidak memiliki keperluan mendesak diharapkan tidak bepergian terlebih dahulu. Di samping itu, masyarakat yang belum melakukan vaksin supaya segera mengajukan diri untuk divaksin, hal itu demi keselamatan dan keamanan bersama.
“Di sisi lain kita tetap melakukan vaksinasi, dan itu tetap berjalan terus baik di rumah sakit maupun program vaksinasi di seluruh Indonesia," katanya.
Tidak hanya persiapan pada fasilitas rumah sakit, Muhammadiyah saat ini juga sedang mempersiapkan untuk melakukan penambahan sumber daya manusia dalam menghadapi lonjakan angka terpapar COVID-19.
"Kita juga sedang melakukan penambahan orang, karena nanti yang menangani ini pasti akan lebih banyak. Muhammadiyah juga mempersiapkan sarana dan prasarana yang lain. Termasuk sedang menginstruksikan 86 rumah sakit untuk mengantisipasi kalau ada lonjakan Omicron ini," kata Agus Syamsudin.
Ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PP Muhammadiyah ini juga telah mendapat laporan dari rumah-rumah sakit Muhammadiyah di Jakarta yang sudah mengalami penambahan pasien dengan kasus COVID-19.
Maka dari itu, ia menghimbau kepada MCCC di wilayah maupun di daerah untuk kembali bersiap mengantisipasi lonjakan kasus, terutama mempersiapkan tempat isolasi.
"Sebab orang dengan gejala ringan dan sedang tidak boleh di rujuk ke rumah sakit, dan wajibkan isolasi mandiri. Maka shelter penting untuk segera disiapkan," demikian Agus Syamsudin.
Baca juga: RS Muhammadiyah-Aisyiyah tangani 3.330 pasien terkonfirmasi COVID-19
Baca juga: Muhammadiyah instruksikan RS siaga antisipasi lonjakan kasus COVID-19
Baca juga: Muhammadiyah minta perketat prokes cegah penyebaran varian Omicron
Baca juga: Muhammadiyah siap dukung percepatan vaksinasi anak usia 6-11 tahun
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022
Tags: