Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya berharap rencana program padat karya bidang cipta karya atau permukiman tahun 2022 dapat menyerap sekitar 60 ribu tenaga kerja.

"Untuk infrastruktur berbasis masyarakat atau program padat karya, pelaksanaan program ini pada tahun 2022 kami lakukan dengan pemberdayaan masyarakat atau swakelola dengan perkiraan penyerapan tenaga kerja sebanyak 60 ribu orang dan dengan total pagu anggaran Rp2,11 triliun," ujar Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu.

Dalam paparannya, Diana menyampaikan bahwa adapun rincian program padat karya bidang Cipta Karya tahun 2022 itu terdiri dari program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) dengan alokasi anggaran Rp578 miliar untuk 1.156 lokasi, serta diperkirakan menyerap 17.340 tenaga kerja.

Kemudian program Sanitasi Pendidikan Keagamaan dengan alokasi anggaran Rp290,2 miliar untuk 1.381 lokasi, serta diperkirakan menyerap 8.286 tenaga kerja.

Baca juga: PUPR berharap padat karya bidang SDA tahun ini serap 350.104 orang

Program Tempat Pengolahan Sampah - Reduce Reuse Recycle (TPS3R) dengan alokasi anggaran Rp63,6 miliar untuk 106 lokasi, serta diperkirakan menyerap 1.590 tenaga kerja.

Lalu program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dengan alokasi anggaran Rp264,7 miliar untuk 265 kelurahan, serta diperkirakan menyerap 6.000 tenaga kerja.

Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dengan alokasi anggaran Rp690 miliar untuk 1.725 desa , serta diperkirakan menyerap 17.250 tenaga kerja.

Serta program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) dengan alokasi anggaran Rp225 miliar untuk 450 kecamatan, serta diperkirakan menyerap 10.000 tenaga kerja.

Baca juga: PUPR targetkan program padat karya 2022 serap 55.695 tenaga kerja