Shanghai (ANTARA) - Saham-saham China berakhir menguat pada Rabu, setelah data inflasi baru meningkatkan harapan pembuat kebijakan dapat melonggarkan kebijakan lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, sementara saham keuangan, perawatan kesehatan dan properti mengimbangi kinerja yang lemah di sektor teknologi.
Indikator utama Bursa Efek Shanghai, Indeks Kompoist Shanghai (SSEC) menguat 0,57 persen atau 19,74 poin menjadi menetap di 3.465,83 poin.
Indeks saham-saham unggulan China CSI300 terdongkrak 0,39 persen, dengan sub-indeks sektor keuangan lebih tinggi sebesar 0,82 persen, indeks real estat melonjak 1,66 persen dan sub-indeks perawatan kesehatan naik 0,25 persen.
Perusahaan platform teknologi medis WuXi AppTec, menarik indeks saham unggulan dan sub-indeks perawatan kesehatan lebih tinggi, melonjak 4,16 persen sehari setelah membukukan kenaikan tajam dalam laba bersih untuk tahun 2021.
Sub-indeks, yang melacak sektor teknologi melemah 0,45 persen karena investor mengunci keuntungan sehari setelah melonjak 2,6 persen.
Inflasi gerbang pabrik China turun ke laju paling lambat dalam enam bulan dan pertumbuhan harga konsumen juga melemah pada Januari, berpotensi memberikan ruang bagi bank sentral China untuk melonggarkan kebijakan guna mendorong ekonomi yang melambat ekonomi.
Perusahaan rare-earths (tanah jarang) membukukan beberapa kenaikan terkuat hari ini, dengan indeks yang melacak sektor ini ditutup meningkat 2,19 persen, karena harga material-material naik ke rekor tertinggi karena permintaan yang kuat.
Indeks Shenzhen (SZSC) yang melacak saham-saham di bursa kedua China yang lebih kecil berakhir naik 0,47 persen dan indeks Komposit ChiNext papan start-up berakhir 0,069 persen lebih tinggi.
Baca juga: Saham China dibuka lebih tinggi, lanjutkan kenaikan sesi sebelumnya
Baca juga: Saham China ditutup menguat setelah bank sentral suntikkan likuiditas
Baca juga: Saham China dibuka bervariasi, indeks Shanghai tergelincir 0,02 persen
Saham China berakhir naik, data inflasi angkat harapan pelonggaran
16 Februari 2022 16:56 WIB
Ilustrasi - Para investor sedang memantau pergerakan saham di bursa saham China. ANTARA/REUTERS/Aly Song/am.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: