Jakarta (ANTARA) - Hasil tes positif COVID-19 berdasarkan alat diagnosa tes cepat antigen dapat digunakan sebagai syarat memperoleh layanan paket isolasi mandiri (isoman) secara gratis dari pemerintah, kata pejabat Kementerian Kesehatan RI.

"Kami menambahkan fitur lain di layanan telemedisin, mulai nanti sore kita juga akan mengcover pasien yang melakukan tes laboratorium antigen yang positif," kata Chief of Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes RI Setiaji dalam konferensi pers secara virtual yang diikuti dari Zoom di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan sasaran layanan telemedisin isolasi mandiri diperluas dari yang sebelumnya hanya digunakan untuk pasien yang hasil tes PCR positif, kini layanan konsultasi dokter dan pengiriman paket obat gratis ini bisa digunakan pasien dengan hasil pemeriksaan antigen positif COVID-19.

Baca juga: Perluasan telemedisin hingga luar Jawa-Bali dimulai 19 Februari 2022

Untuk mendapatkan layanan ini, kata Setiaji, pasien harus melakukan pemeriksaan RDT-antigen di fasilitas kesehatan atau laboratorium yang terafiliasi dengan sistem New All Record (NAR) Kemenkes RI.

"Jika hasil RDT- antigen positif, faskes dan laboratorium pemeriksa harus menginput hasilnya ke NAR Antigen Kemenkes," katanya.

Selanjutnya, secara otomatis pasien akan mendapatkan pesan WhatsApp Konfirmasi. Namun apabila tidak mendapatkan pesan tersebut, pasien bisa cek Nomor Induk Kependudukan (NIK) secara manual di https://isoman.kemkes.go.id/.

Baca juga: Epidemiolog minta pemerintah perhatikan telemedisin kelompok rentan

Pesan dari aplikasi WhatsApp tersebut bisa digunakan untuk konsultasi dokter dan menebus paket obat gratis. Obat disediakan Kimia Farma dan dikirimkan oleh penyedia jasa ekspedisi SiCepat, kata Setiaji menambahkan.

“Saat ini kita sudah mempercepat layanan ini, sehingga maksimal 24 jam sudah sampai di rumah pasien yang melakukan isoman,” ujarnya.

Selain penambahan fitur, kata Setiaji, Kementerian kesehatan juga akan memperluas layanan telemedisin bagi pasien isolasi mandiri keluar Pulau Jawa-Bali yakni Medan, Palembang, Balikpapan, Banjarmasin, Manado dan Makassar.

Baca juga: Kemenkes: 364.850 pasien COVID-19 Jawa-Bali akses layanan telemedisin

Sebagai informasi, layanan telemedisin hadir untuk mempermudah pasien isoman mendapatkan layanan kesehatan dan akses obat-obatan dengan risiko kesehatan yang minim. Saat ini total ada 17 platform yang menyediakan layanan telemedisin.

Selama periode layanan 17 Januari hingga 14 Februari 2022, tercatat ada sekitar 391.978 pasien positif COVID-19 di wilayah Jawa-Bali. Dari jumlah tersebut, 364.850 pasien mendapatkan pesan WhatsApp Konfirmasi dan 43 persen pasien yang menghubungi layanan telemedisin.

Untuk paket obat, total 136,028 pasien telah menerima resep elektronik dan 97 persen di antaranya menebus obat. Paket obat yang paling banyak diterima pasien adalah paket B yakni paket untuk pasien gejala ringan.

“Rata-rata paket obat paling banyak diterima pasien yang berdomisili di DKI Jakarta,” ujarnya.

Baca juga: ATENSI: 17 telemedisin perluas layanan hingga luar Jawa-Bali

Baca juga: Satgas COVID-19 terbitkan ketentuan terbaru karantina 3x24 jam