Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 58 Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Jakarta Barat ditanami tanaman obat dan sebagian lahannya dijadikan tempat budi daya ikan lele dan ikan nila.
Hal tersebut dilakukan oleh warga sekitar dengan bimbingan dari Suku Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (Sudin KPKP) Jakarta Barat.
"Sebagian lahan di RPTRA dimanfaatkan untuk tanaman toga dan kolam gizi. Kolam gizi itu untuk budi daya ikan," kata Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Barat, Iwan Indrianto, saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Menurut Iwan, kegiatan ini sangat bagus lantaran mendorong warga memanfaatkan lahan sekitar untuk kegiatan pertanian dan peternakan ikan.
Sebagai lahan RPTRA memang dimanfaatkan untuk bercocok tanaman obat-obatan seperti jahe, kunyit, lengkuas, mangkokan, dan beberapa tanaman obat lainya. "Kalau ada lahan lebih luas, biasanya warga memanfaatkannya untuk menanam sayur-sayuran," katanya.
Sedangkan untuk kolam gizi, warga biasanya menfaatkanya dengan membuat kolam ikan lele dan ikan nila. "Kami bantu dari dengan memmberikan bibit ikan. Jika ada warga yang mengajukan permintaan, kita akan berikan," lanjut Iwan.
Petugas Sudin KPKP juga akan memberikan penyuluhan kepada warga sekitar terkait tata cara penanaman tanaman obat dan pemeliharaan ikan tersebut.
"Hasilnya diserahkan kepada warga yang mengelola. Biasanya dibagi bagikan untuk warga sekitar atau diolah lagi," jelas dia.
Pihaknya memastikan akan terus memberi bimbingan dan bantuan kepada warga demi mendukung kegiatan pertanian di setiap RPTRA tersebut.
Baca juga: Kelurahan Sunter Agung kembangkan tanaman anggur di RPTRA Sunter
Baca juga: Pohon Angsana setinggi 10 meter tumbang timpa atap RPTRA di Cakung
Baca juga: Sudin PPAPP Jakpus siapkan perekrutan baru untuk petugas di RPTRA
RPTRA di Jakbar ditanami tanaman obat dan budi daya ikan
16 Februari 2022 13:18 WIB
Tanaman Anggur yang dikembangkan di RPTRA Sunter Muara, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (4/2/2022). (ANTARA/ HO-Kominfotik Jakarta Utara)
Pewarta: Walda Marison
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2022
Tags: