Komite Industri Metaverse China terima 17 perusahaan baru
16 Februari 2022 09:34 WIB
Ilustrasi - digitalbank.id berkolaborasi dengan Shinta VR dan Intellectual Business Community (IBC) menggelar webinar pertama di Indonesia yang digelar dengan teknologi metaverse bertajuk “Banking in Metaverse: a Hype or Real” di Jakarta, Rabu. (ANTARA/Citro Atmoko)
Shanghai (ANTARA) - Komite Industri Metaverse China mengatakan pada Rabu bahwa pihaknya telah menerima 17 perusahaan baru, termasuk tiga perusahaan yang terdaftar, menurut sebuah unggahan di laman resmi.
Komite Industri Metaverse Asosiasi Komunikasi Seluler China yang didukung negara dibentuk pada Oktober, namun analis mengatakan metaverse negara itu akan tunduk pada kontrol yang lebih besar daripada di tempat lain.
Komite itu mengatakan telah mengakui perusahaan yang terdaftar termasuk Inly Media Co Ltd dan dua perusahaan yang terdaftar di bursa Shenzhen Beijing Topnew Info&Tech Co Ltd dan Beijing Quanshi World Online Network Information Co Ltd.
Pemberitahuan itu diunggah di laman Lingkaran Konsensus Metaverse Asosiasi Komunikasi Seluler China.
Para ahli mengatakan upaya metaverse China tertinggal dari negara-negara seperti Amerika Serikat dan Korea Selatan, dengan alasan lebih sedikit investasi oleh raksasa teknologi domestik.
Tapi minat sudah mulai melonjak. Pada tahun lalu, lebih dari 1.000 perusahaan termasuk perusahaan raksasa seperti Alibaba Group Holding dan Tencent Holdings Ltd telah mengajukan sekitar 10.000 merek dagang terkait metaverse, menurut perusahaan pelacakan bisnis Tianyancha
Sumber: Reuters Baca juga: "Jelajah" tembok China hingga Mars aman dan gratis di tengah COVID-19
Baca juga: Metaverse hadirkan nuansa fiksi ilmiah ke peninggalan industri di Beijing
Baca juga: Saham China berakhir merosot, terseret ekuitas metaverse dan properti
Komite Industri Metaverse Asosiasi Komunikasi Seluler China yang didukung negara dibentuk pada Oktober, namun analis mengatakan metaverse negara itu akan tunduk pada kontrol yang lebih besar daripada di tempat lain.
Komite itu mengatakan telah mengakui perusahaan yang terdaftar termasuk Inly Media Co Ltd dan dua perusahaan yang terdaftar di bursa Shenzhen Beijing Topnew Info&Tech Co Ltd dan Beijing Quanshi World Online Network Information Co Ltd.
Pemberitahuan itu diunggah di laman Lingkaran Konsensus Metaverse Asosiasi Komunikasi Seluler China.
Para ahli mengatakan upaya metaverse China tertinggal dari negara-negara seperti Amerika Serikat dan Korea Selatan, dengan alasan lebih sedikit investasi oleh raksasa teknologi domestik.
Tapi minat sudah mulai melonjak. Pada tahun lalu, lebih dari 1.000 perusahaan termasuk perusahaan raksasa seperti Alibaba Group Holding dan Tencent Holdings Ltd telah mengajukan sekitar 10.000 merek dagang terkait metaverse, menurut perusahaan pelacakan bisnis Tianyancha
Sumber: Reuters Baca juga: "Jelajah" tembok China hingga Mars aman dan gratis di tengah COVID-19
Baca juga: Metaverse hadirkan nuansa fiksi ilmiah ke peninggalan industri di Beijing
Baca juga: Saham China berakhir merosot, terseret ekuitas metaverse dan properti
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022
Tags: