Bandung (ANTARA News) - Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pagu Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2011 akan dinaikkan sebesar 25 persen dari target penyaluran sebesar Rp20 triliun atau menjadi sekitar Rp25 triliun.

"Bapak Presiden minta untuk dipikirkan menambah jumlah KUR, mengingat karena program ini berhasil memberikan bantuan kepada masyarakat yang tidak mempunyai anggunan. Kira-kira naiknya 25 persen, karena penyerapan dalam enam bulan sudah melampaui setengahnya," ujarnya saat melakukan kunjungan kerja terkait operasi pasar dan pemberian KUR di Bandung, Jawa Barat, Minggu.

Hatta menjelaskan sejak program KUR diluncurkan 2007 ada sekitar 600.000 pengusaha kecil telah terbantu dan sekitar 10 persennya lahir menjadi pengusaha menengah baru.

"Untuk itu, saya selalu meminta komitmen dari para `stakeholder` (pemangku kepentingan) karena para pengusaha yang `non-bankable` selalu ada potensi untuk menjadi pengusaha kelas kakap. Maka kita harus lakukan pembinaan, selain menyalurkan KUR, dengan memberikan pelatihan," ujarnya.

Untuk itu, ia meminta kepada sektor perbankan nasional untuk mempermudah pencairan KUR karena selama ini pemerintah telah menjamin para debitur.

"Jangan sampai perbankan mempersulit dengan meminta jaminan, karena itu memang tanpa jaminan dan diperuntukan bagi mereka yang tidak punya anggunan," ujar Hatta.

Hatta menginginkan sektor perbankan nasional untuk memenuhi persyaratan yang telah disepakati, yakni wajib menyalurkan 25 persen total pagu KUR setiap tahunnya, atau sekitar Rp5 triliun untuk lima kelompok usaha yaitu sektor pertanian, sektor usaha mikro, kecil dan menengah, sektor usaha kreatif, sektor kehutanan, dan sektor nelayan.

"Laporan yang masuk, penyaluran yang 25 persen itu belum tercapai sebab sampai saat ini penyaluran KUR di lima sektor tersebut masih 19 persen," ucapnya.

Menurut Hatta, sejak 2007, Jawa Barat merupakan provinsi dengan realisasi pencapaian KUR terbesar mencapai Rp6,8 triliun di atas Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sedangkan pada semester I 2011, kucuran kredit di provinsi ini sudah mencapai Rp1,8 triliun.

"Jawa Barat merupakan pengguna KUR tertinggi, karena tingkat melahirkan usaha kreatif juga tinggi. Kita akan terus melancarkan, agar lahir kelas menengah baru, itu respon saya. Serta komunikasi secara intensif dengan semua `stakeholder` agar tidak ada `gap` (kesenjnagan) komunikasi," kata dia.

Selain memberikan bantuan permodalan berupa KUR, pemerintah juga memberikan perhatian agar semangat kewirausahaan di kalangan generasi muda dapat lahir, dengan memberikan modul pelatihan wirausaha kepada murid-murid SMA di 17 provinsi.

Hatta menjelaskan pemerintah juga akan membantu dalam memperluas akses pasar dalam luar negeri, agar pengusaha kecil dan menengah dapat mengembangkan potensi dan produknya.

"Kita harus membuka akses pasar di dalam dan luar negeri, karena tidak mungkin sentra produksi `survive` kalau tidak ada pasar. Nanti kita bicara dengan menteri pekerjaan umum dan menteri perdagangan agar mendorong pembangunan infrastruktur ke sentra-sentra produksi," ujar Hatta. (*)
(T.S034/C004)