Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Penyidik Kepolisian Resor Jember memeriksa pimpinan Kelompok Tunggal Jati Nusantara Nur Hasan yang menggelar ritual di Pantai Payangan, Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang menewaskan 11 orang.
Polisi menjemput Nur Hasan (NH) di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi setelah pihak dokter menyatakan pasien yang bersangkutan kondisinya membaik dan diperbolehkan pulang, Selasa.
"Setelah berkoordinasi dengan pihak RSD dr Soebandi dan NH diperbolehkan rawat jalan, maka kami bawa ke Mapolres Jember untuk dilakukan pemeriksaan terkait pendalaman kasus ritual itu," kata Kasat Reskrim Polres Jember AKP Komang Yogi Arya Wiguna kepada sejumlah wartawan di Mapolres Jember.
Baca juga: Polres selidiki kasus ritual tewaskan 11 orang di Pantai Payangan
Menurut dia, penyidik melakukan pemeriksaan pendalaman atas perkara ritual yang menewaskan 11 orang itu terhadap Ketua Kelompok Tunggal Jati Nusantara untuk melengkapi informasi dari belasan saksi yang sudah diperiksa.
"Fokus pendalaman dalam pemeriksaan itu tentang siapa yang menginisiasi melakukan kegiatan ritual di Pantai Payangan dan tujuannya apa, serta mengetahui bagaimana mereka melakukan ritual," tuturnya.
Sejauh ini, lanjut dia, sudah ada 18 orang saksi yang dimintai keterangan di Mapolres Jember baik saksi korban selamat maupun warga yang berada di lokasi kejadian saat tragedi yang menewaskan 11 orang di pantai laut selatan itu.
Baca juga: Polda Jawa Timur selidiki polisi ikut ritual maut di Jember
"Sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) pemeriksaan, kami memaksimalkan pemeriksaan 1X24 jam, dan kemudian dilakukan gelar perkara untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab dalam perkara 11 orang meninggal dunia di Pantai Payangan," katanya.
Selain meminta keterangan sejumlah saksi, polisi juga menyita sejumlah barang bukti dalam kegiatan ritual itu, di antaranya baju yang digunakan korban dan peralatan lainnya untuk melakukan ritual, serta kendaraan yang digunakan untuk menuju Pantai Payangan.
Sebelumnya Nur Hasan dan korban selamat lainnya Feri Luhur Budianto sempat menjalani perawatan di Puskesmas Ambulu, kemudian dirujuk ke RSD dr Soebandi untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih lengkap pada Minggu (13/2) sore karena keduanya mengalami hipotermia.
Setelah dua hari dirawat di rumah sakit daerah, kondisi kedua korban selamat itu berangsur membaik dan akhirnya diperbolehkan menjalani rawat jalan, namun keduanya dibawa polisi ke Mapolres Jember untuk dimintai keterangan.
Baca juga: Tinggi gelombang 2,5 meter dan angin 27 km per jam saat ritual maut
Polres Jember periksa pimpinan ritual di Pantai Payangan
15 Februari 2022 22:51 WIB
Foto dok. Pimpinan Padepokan Tunggal Jati Nusantara Nur Hasan (ANTARA/HO-Medsos)
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022
Tags: