Jakarta (ANTARA News) - Tingginya tekanan jual terhadap saham-saham dalam negeri mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis ditutup turun.

IHSG ditutup melemah 14,42 poin atau 0,35 persen ke posisi 4.122,09. Indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga turun 2,64 poin atau 0,37 persen ke posisi 730,10 poin.

Analis Milenium Danatama Sekuritas, Ahmad Riyadi di Jakarta, Kamis mengatakan, koreksi IHSG masih dalam kondisi yang wajar karena pada sebelumnya indeks BEI telah mengalami penguatan yang cukup signifikan.

"Pelemahan IHSG saat ini sehat, sebelumnya IHSG mengalami penguatan yang signifikan jadi wajar saja kalau pelaku pasar mengambil posisi `profit taking`," kata dia.

Namun, lanjut dia, pelemahan indeks sedikit tertahan oleh saham-saham berbasis konsumer. Meski demikian, derasnya "profit taking" membuat IHSG tertekan.

Ia menambahkan, tekanan jual tak hanya dilakukan oleh investor dalam negeri, namun juga dilakukan pelaku pasar asing.

Tercatat transaksi penjualan bersih pelaku pasar asing (foreign net sell) senilai Rp565,233 miliar pada hari ini, Kamis (4/8).

Beberapa saham yang mengalami pelemahan diantaranya, United Tractor (UNTR) turun Rp800 ke Rp25.300, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp700 ke Rp48.300, Bukit Asam (PTBA) turun Rp400 ke Rp20.850.

Dari keseluruhan saham yang diperdagangkan, sebanyak 87 saham meningkat, 172 saham tertekan, dan 85 saham tidak bergerak harganya.

Sementara frekuensi transaksi perdagangan saham tercatat sebanyak 171.721 kali, dengan volume perdagangan mencapai 6,493 miliar lembar saham senilai Rp6,808 triliun.

Sementara di bursa regional diantaranya, Indeks Hang Seng melemah 107,98 poin (0,49 persen) ke level 21.884,74, Indeks Nikkei-225 naik 22,04 poin (0,23 persen) ke level 9.659,18, dan Indeks Straits Times melemah 23,33 poin (0,75 persen) ke level 3.107,01.(*)
(T.KR-ZMF/B012)