“Wabah COVID-19 memang tak bisa ditawar,” kata pengarah perjalanan Greefion Kamil di Bangkinang, Riau, Senin.
Ke-18 peserta asing tersebut antara lain 2 kendaraan berasal dari tim Amerika Serikat, satu mobil tim Jepang, satu mobil tim Jerman, dan satu mobil lagi tim Inggris. Mereka tidak dapat bergabung dalam perjalanan Jakarta-Jambil bersama dengan para peserta Indonesia karena tidak bisa keluar dari negaranya masing-masing sebab pembatasan, atau bahkan tutup total atau lockdown.
Baca juga: Tim Sumatra Tribute berjuang 20 jam capai base camp Sitiung
“Mudah-mudahan di event Tribute berikutnya di Kalimantan dan Sulawesi mereka bisa bergabung,” harap Fionk.
Masih ada 3 lagi acara Camel Trophy di Indonesia yang ingin dinapaktilasi oleh para penggemar Land Rover Indonesia, yaitu Borneo 1985, Sulawesi 1988, dan Kalimantan 1996.
"You guys having fun while I am lockdown. Kalian bersenang-senang sementara saya di sini gak bisa ke mana-mana," kata veteran Camel Trophy 1987 Madagascar Toshio Urabe dari Jepang, yang juga membantu panitia dalam merekonstruksi kembali perjalanan tribut Sumatera ini dalam survai jalur di 2019.
Karena COVID-19, event touring offroad untuk merayakan 40 tahun Camel Trophy Sumatra 1981 itu bahkan tertunda hingga 3 kali. Sedianya event ini digelar Desember 2020 setelah survai jalur di 2019. Pada 2021, 2 kali event ditunda sebab COVID-19 kian mengganas. Selama masa penundaan itu pun jumlah peserta turun naik, baik karena COVID-19 atau sebab-sebab lain.
Ada peserta dari Makassar yang batal ikut karena ada anggota keluarganya yang sakit, bahkan juga ada peserta yang terpapar COVID-19 dan meninggal dunia.
“Karena itu kita sangat bersyukur COVID-19 akhirnya bisa terkendali, dan dengan prosedur kesehatan ketat kita bisa laksanakan event ini,” lanjut Fionk.
Selama event berlangsung, tidak kurang sudah 4 kali peserta harus menjalani rapid test antigen untuk memastikan tidak ada virus COVID-19 yang terbawa oleh rombongan.
Baca juga: "Tyre Guide" bantu pengemudi optimalkan kinerja ban
Greefion Kamil di Camp RAPP, Sabtu 12/2/2022. (ANTARA/novi abdi)
“Alhamdulillah juga semua sehat. Hanya kelelahan, kurang istirahat sebab offroadnya semangat sekali,” kata dr Iqbal, salah satu dari tiga dokter tim.
Sumatra Tribute mencapai Bangkinang, Riau, setelah perjalanan menempuh jalan tanah kebun-kebun kelapa sawit dan bekas jalan logging dari Sumatera Barat dan Riau hingga Minggu (13/2). Setelah istirahat sehari penuh pada Senin, perjalanan segera diteruskan kembali menuju Sidikalang, Sumatera Utara.
“Masuk jalur onroad, rute antarkota-antarprovinsi sejauh 600 km. yang dulu di Camel Trophy 1981 masih jalan tanah,” kata Fionk.
Baca juga: Sumatra Tribute melintas di Muara Bungo