Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan turun tajam pada perdagangan sesi pagi Senin, karena risiko geopolitik atas Ukraina bergejolak melalui pasar global, sementara won melemah dan imbal hasil obligasi menyusut.

Indeks acuan KOSPI di Bursa Efek Korea anjlok 45,98 poin atau 1,67 persen, menjadi diperdagangkan di 2.701,73 poin pada pukul 04.25 GMT.

Di antara saham-saham kelas berat, raksasa teknologi Samsung Electronics merosot 1,87 persen dan rekan SK Hynix datar, sementara LG Chem jatuh 1,26 persen dan Naver kehilangan 1,98 persen.

Saham Wall Street menurun dan pasar domestik mengikutinya betika kerugian atas risiko geopolitik atas Ukraina meningkat dalam beberapa hari terakhir, kata Kim Se-hun, seorang analis di Kiwoom Securities mengatakan.

Investor asing adalah penjual bersih saham senilai 141,8 miliar won (118,37 juta dolar AS) di papan utama.

Won dikutip pada 1.198,7 per dolar di platform penyelesaian dalam negeri, 0,02 persen lebih rendah dari penutupan sebelumnya di 1,198,5.

Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.198,9 per dolar, naik 0,1 persen dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward (NDF), kontrak satu bulannya tercatat pada 1.199,5.

Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Maret pada obligasi pemerintah tiga tahun naik 0,10 poin menjadi 107,57.

Imbal hasil obligasi pemerintah Korea 3-tahun yang paling likuid turun 1,6 basis poin menjadi 2,329 persen, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang dijadikan acuan turun 4,7 basis poin menjadi 2,702 persen.

Baca juga: Saham Korsel melemah di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga Fed

Baca juga: Saham Korsel naik untuk sesi ketiga, indeks KOSPI terkerek 1,57 persen