RPA diyakini bisa tingkatkan efisiensi sektor keuangan
14 Februari 2022 08:36 WIB
Petugas melayani pembayaran tiket elektronik menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di obyek wisata Pantai Alam Indah (PAI), Tegal, Jawa Tengah, Kamis (16/12/2021). . ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/rwa.
Jakarta (ANTARA) - Head of Governance Risk Control & Technology Consulting RSM Indonesia Angela Simatupang meyakini Robotic Process Automation (RPA) bisa menjadi salah satu upaya transformasi digital yang dapat mendukung efisiensi di sektor keuangan.
Menurut Angela dalam rilis di Jakarta, Senin, teknologi bisa membuat perusahaan atau organisasi menjadi lebih efisien dan bisa digunakan untuk mengidentifikasi berbagai peluang baik untuk penghematan biaya maupun potensi pendapatan.
Bahkan berdasarkan survei, lanjut Angela, mulai banyak organisasi yang menggunakan data analytics, kecerdasan, dan juga RPA, untuk mengurangi potensi penipuan atau fraud.
‘"RPA bisa support efisiensi dalam bentuk cost saving dan time saving, governance, juga compliance. Implementasinya perlu perencanaan yang baik. Umumnya akan kurang berhasil bila hanya langsung ke technology dan mem-bypass strategic planning serta governance framework," ujar Angela.
Dengan kemampuan self-learning dan otomatisasi kognitif, RPA dapat membantu pelaku usaha dalam menurunkan paparan risiko dan durasi yang diperlukan dalam prosedur operasional.
RPA dapat membantu meningkatkan proses, kapasitas dan produktivitas, dan memfasilitasi layanan yang lebih baik dan cepat sehingga klien mendapatkan pengalaman yang lebih baik.
Lebih dalam, RPA adalah sebuah kode komputer yang diprogram untuk menggantikan manusia melakukan tugas berbasis aturan secara berulang di berbagai aplikasi yang memiliki fungsi berbeda.
Namun, RPA bukanlah bot, kecerdasan buatan, maupun pengenal suara. RPA memahami apa yang ada di layar perangkat, memproses opsi dan navigasi yang tepat, mengidentifikasi dan menarik data, serta memproses secara otomatis (seperti mengakses galeri atau lokasi dalam perangkat).
Saat ini RPA telah digunakan di berbagai sektor finansial dimana proses pinjaman uang dari semula 45 menit menjadi satu menit saja.
Demikian pula berhasil mengoptimalkan 50 sistem kerja yang rumit. Ada juga yang memanfaatkan RPA untuk mengurangi waktu memproses sebesar 60 persen dan mampu mengurangi beban kerja.
"Di sektor finansial kegunaan RPA antara lain mengelola customize customer data, trading, ketentuan pelaporan, proses invoice, manajemen otoritas dan IT, penutupan produk digital saat stok habis, audit sekuritas dan pendaftaran data," kata Technology Consulting Partner RSM Indonesia Resdy Benyamin.
Sementara itu, CEO & Founder Deltadata Mandiri Steven Law menambahkan bahwa proses RPA itu lebih dari sekedar membuat bot, namun memastikan bahwa semua data terintegrasi dengan baik, berkualitas dan memiliki tata kelola yang baik.
"Untuk menjamin bahwa RPA bisa berjalan dan efektif, akan dibuat scoring, identifikasi proses mana saja yang bisa dibuat otomasi. Tapi kembali lagi, tanpa analisis, perencanaan, dan assessment yang baik, RPA hanya akan bersifat short term," ujar Steven.
Baca juga: Wimboh: Perbankan manfaatkan teknologi untuk efisiensi
Baca juga: IPC-Ditjen Pajak kembangkan integrasi data perpajakan berbasis IT
Menurut Angela dalam rilis di Jakarta, Senin, teknologi bisa membuat perusahaan atau organisasi menjadi lebih efisien dan bisa digunakan untuk mengidentifikasi berbagai peluang baik untuk penghematan biaya maupun potensi pendapatan.
Bahkan berdasarkan survei, lanjut Angela, mulai banyak organisasi yang menggunakan data analytics, kecerdasan, dan juga RPA, untuk mengurangi potensi penipuan atau fraud.
‘"RPA bisa support efisiensi dalam bentuk cost saving dan time saving, governance, juga compliance. Implementasinya perlu perencanaan yang baik. Umumnya akan kurang berhasil bila hanya langsung ke technology dan mem-bypass strategic planning serta governance framework," ujar Angela.
Dengan kemampuan self-learning dan otomatisasi kognitif, RPA dapat membantu pelaku usaha dalam menurunkan paparan risiko dan durasi yang diperlukan dalam prosedur operasional.
RPA dapat membantu meningkatkan proses, kapasitas dan produktivitas, dan memfasilitasi layanan yang lebih baik dan cepat sehingga klien mendapatkan pengalaman yang lebih baik.
Lebih dalam, RPA adalah sebuah kode komputer yang diprogram untuk menggantikan manusia melakukan tugas berbasis aturan secara berulang di berbagai aplikasi yang memiliki fungsi berbeda.
Namun, RPA bukanlah bot, kecerdasan buatan, maupun pengenal suara. RPA memahami apa yang ada di layar perangkat, memproses opsi dan navigasi yang tepat, mengidentifikasi dan menarik data, serta memproses secara otomatis (seperti mengakses galeri atau lokasi dalam perangkat).
Saat ini RPA telah digunakan di berbagai sektor finansial dimana proses pinjaman uang dari semula 45 menit menjadi satu menit saja.
Demikian pula berhasil mengoptimalkan 50 sistem kerja yang rumit. Ada juga yang memanfaatkan RPA untuk mengurangi waktu memproses sebesar 60 persen dan mampu mengurangi beban kerja.
"Di sektor finansial kegunaan RPA antara lain mengelola customize customer data, trading, ketentuan pelaporan, proses invoice, manajemen otoritas dan IT, penutupan produk digital saat stok habis, audit sekuritas dan pendaftaran data," kata Technology Consulting Partner RSM Indonesia Resdy Benyamin.
Sementara itu, CEO & Founder Deltadata Mandiri Steven Law menambahkan bahwa proses RPA itu lebih dari sekedar membuat bot, namun memastikan bahwa semua data terintegrasi dengan baik, berkualitas dan memiliki tata kelola yang baik.
"Untuk menjamin bahwa RPA bisa berjalan dan efektif, akan dibuat scoring, identifikasi proses mana saja yang bisa dibuat otomasi. Tapi kembali lagi, tanpa analisis, perencanaan, dan assessment yang baik, RPA hanya akan bersifat short term," ujar Steven.
Baca juga: Wimboh: Perbankan manfaatkan teknologi untuk efisiensi
Baca juga: IPC-Ditjen Pajak kembangkan integrasi data perpajakan berbasis IT
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: